KPAI Sahur Bareng Anak Jalanan di Depok
Memperingati hari anak nasional yang jatuh pada Senin(23/7/2012) ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia(KPAI)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memperingati hari anak nasional yang jatuh pada Senin(23/7/2012) ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia(KPAI) menggelar acara sahur bareng bersama anak jalanan di rumah singgah master, terminal Depok, Jawa Barat.
Acara yang dihadiri oleh Sekretaris KPAI, M.Ihsan dan Direktur Kesejahteraan Sosial Kemensos Nahar ini disambut meriah.
M. Ihsan mengatakan walaupun nasib anak jalanan belum beruntung seperti anak-anak pada umumnya, diharapkan mereka bisa tersenyum di hari anak nasional tahun ini.
Lebih lanjut, Ihsan mengatakan bahwa anak jalanan dan juga anak-anak Indonesia yang dilindungi oleh negara membutuhkan sentuhan semua pihak untuk membimbing dan mengarahkan agar mereka bisa menjalani kehidupan yang lebih baik dan mendapat akses yang layak sehingga dapat menyiapkan masa depan yang lebih baik.
"Mereka membutuhkan kita," ujar M. Ihsan kepada Tribunnews.com melalui layanan pesan singkat.
Ihsan juga mengapresiasi keberadaan Rumah Singgah Master Terminal Depok yang sudah menunjukan kepedulian tinggi pada anak jalanan.
Ia menjelaskan bahwa ada lebih dari seratus anak jalanan dan anak punk yang dibina oleh rumah singgah tersebut dengan berbagai latar belakang yang rumit dan memprihatinkan akhirnya terdampar di jalan dan diasuh oleh rumah singgah master.
"Selamat dan sukses selalu buat rumah singgah Master terminal Depok, demikian juga dengan lembaga dan perorangan yang sudah menunjukan kepedulian dan dedikasi untuk menyelamatkan nasib anak Indonesia," lanjut Ihsan.
Ihsan menjelaskan bahwa saat ini tercatat di Kementerian Sosial sebanyak 4,5 juta anak terlantar dari total 85 juta anak Indonesia, yang sudah dialokasikan melalui Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak Kemensos baru 171.000 anak yang mendapatkan bantuan.
"Ini situasi yang sangat memprihatinkan. Seharusnya DPR mealokasikan bantuan untuk 4,5 juta anak terlantar karena dana APBN masih memungkinkan untuk menjamin anak terlantar," ujarnya.
Menurut Ihsan semua pihak harus mengetuk pintu hati presiden, DPR dan semua pihak terkait untuk menjalankan amanat UUD 45 bahwa anak terlantar dipeliharan oleh negara. Selama ini tanggung jawab pemerintah banyak dilakukan masyarakat melalui bantuan sosial dan panti asuhan 800 ribu milik masyarakat dan hanya 16 panti milik pemerintah.
Sekretaris KPAI itu juga berterima kasih kepada media yang selama ini sudah mendukung pemberitaan tentang anak Indonesia, ia berharap semoga pemberitaan yang ada dapat menyentuh semua pihak agar lebih berpihak pada kepentingan terbaik anak Indonesia
"Semoga peringatan hari anak nasional tahun ini menjadi harapan baru untuk anak Indonesia yang lebih baik," pungkasnya.