Menlu Tegaskan 3 Orang Indonesia Korban Penembakan
Satu keluarga WNI yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak, menjadi 71 korban penembakan massal saat pemutaran perdana film Batman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu keluarga WNI yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak, menjadi 71 korban penembakan massal saat pemutaran perdana film Batman 'The Dark Knight Rises' di dalam gedung sebuah bioskop, Aurora, Colorado, Amerika Serikat, pada Jumat (20/7/2012) dini hari.
Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa, dalam jumpa pers di kantor Kemenlu, Jakarta, Sabtu (21/7/2012).
Marty menjelaskan, ketiga WNI itu adalah Anggiat M Situmeang (ayah) kelahiran 1 Agustus 1967 yang menderita luka memar di mata kiri akibat serpihan dinding, Rita Paulina Situmeang (ibu) kelahiran 16 Oktober 1967, menderita luka tembak di lengan kiri dan kaki kanan, dan kini mendapat perawatan di Rumah Sakit Denver Medical Center.
Sementara, anak pasangan itu adalah Prodeo Et Situmeang kelahiran Jakarta 10 Agustus 1997, mengalami luka tembakk di punggu bawah sebelah kiri. Dan saat ini Prodeo mendapat perawatan insentif di University of Colorado Hospital dan berada dalam keadaan stabil.
"Mereka menetap dan bekerja di Amerika Serikat," ujar Marty.
Marty menjelaskan, penembakan yang dilakukan seorang warga itu terjadi saat pemutaran film Batman baru berlangsung 15 menit.
Akibatnya, 12 dari 71 orang korban penembakan telah dinyatakan meninggal dunia. "10 orang korban meninggal dunia di tempat, sementara dua orang lainnya meninggal di rumah sakit," ujarnya.