Kamis, 2 Oktober 2025

Ormas Mirip 'Tentara' Rekrut Warga

Sebuah organisasi massa (ormas) mirip 'tentara' yang menyebut diri Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia

Editor: Hendra Gunawan

Laporan Wartawan Pos Kupang, Egy Moa

TRIBUNNEWS.COM, RUTENG--Sebuah organisasi massa (ormas) mirip 'tentara' yang menyebut diri Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia  (PKRI) merekrut kaum pria Manggarai sebagai anggotanya. Perekrutan anggota baru dikenai sejumlah biaya berkisar Rp 3-6 juta untuk mendapatkan seragam, kartu anggota dan kemungkinan pangkat tertentu.

Informasi yang dihimpun Pos Kupang, Rabu dan Kamis  (18-19/7/2012), menyebutkan, kehadiran organisasi ini meresahkan warga Lawir yang bermukim di sekitar markas ormas itu. Mereka telah mengadukan kepada sahabat  dan kenalan  di intitusi keamanan.

Kepala Badan Kesbanglinmas Manggarai, Frans Hany,  menegaskan, ormas ini belum tercatat di Manggarai.  Syarat yang diajukan untuk mendapatkan legalitas yang  diamanatkan  dalam UU Nomor 8 Tahun 1985, Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1986 dan  Keputusan Mendagri Nomor 5 Tahun 1986, tak dipenuhi. Bahkan, syarat sebagai PKRI juga salah,  bertentangan dengan  AD/ART PKRI pasal 5 ayat 1 dan 2 menyatakan anggota PKRI  adalah istri/janda atau anak yang ditetapkan  dengan keputusan pemerintah,

"Dokumen yang diajukan tidak lengkap  dan ada yang salah. Ormas ini dompleng ke PKRI sebagai batalion serba guna PKRI. Kalaupun dokumen yang diajukan lengkap, akan diverifikasi administrasi  dan verifikasi  faktual bersama pengurus PKRI," kata Frans menjawab  Pos Kupang di Ruteng, Kamis siang (19/7/2012).

Frans juga mengaku sudah menghubungi perekrut bernama Fredrik J D, SE, sesuai kartu anggota  dilampirkan dalam dokumen ke Kesbanglinmas. Namun yang bersangkutan  tak penah  datang ke kantor. Begitu pula Thomas Lenes, S.E, komandan di tingkat propinsi, tak hisa dihubungi.

"Saya sudah telepon beberapa kali. Kadang dijawab, kadang tidak dijawab. Alasannya macam-macam ada di Jakarta, nanti ke sini," kata Frans.

Frans  telah mengirim surat pertama kepada ormas ini  sejak pekan lalu.  Waktu seminggu  diberikan supaya melengkapi syarat  yang ditentukan dalam pendirian ormas. Bila tak ditanggapi akan disusul surat kedua dan surat  yang ketiga sekaligus membubarkan paksa.

Anggota PKRI  yang mengaku sebagai provost   ketika dihubungi ke markas PKRI di Lawir, Rabu siang (18/7/2012), mengatakan, komandannya mengalami kedukaan dan saat ini sedang berada di Elar, Manggarai Timur.  Disodori nama  Fredrik, provost yang mengenakan baju kemeja lengan panjang, celana kain hitam gelap dan bersepatu hitam dan  papan nama diletakan terbalik mengaku  tak mengenai nama lengkap komandannya.

"Komandan yang sekarang, Pak Fredrik yang badanya  agak kurus.  Kalau yang badan  gemuk sudah keluar," kata anggota provost ini.

Dia mengatakan, markas besar PKRI  beralamat di Jalan Proklamasi Jakarta dan di Kupang di Jalan Veteran, Kelapa Lima Kota Kupang.

Pantauan  Pos Kupang,  Rabu siang  ke  markas PKRI di Lawir, di  teras  depan anggota PKRI  piket mengenakan seragam lengkap dari baret ungu, baju hijau  dan celana hijau (mirip pakaian dinas harian/PDH) dengan logo di lengan baju kiri dan  tanda pangkat satu bunga melati  (mayor) pada  bahu.  Mereka tampak kaku menjelaskan keberadaan organisasi  yang baru beroperasi sekitar satu bulan merekrut anggotanya dari warga Manggarai.

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved