Pembatasan Impor di Tanjung Priok Naikkan Ongkos Logistik
Sejak pembatasan impor di Pelabuhan Tanjung Priok diberlakukan pada Juni lalu, ongkos logistik meningkat.

Laporan Agus Nia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak pembatasan impor di Pelabuhan Tanjung Priok diberlakukan pada Juni lalu, ongkos logistik meningkat.
Ini terjadi karena pasokan produk pertanian yang bukan berasal dari Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, dialihkan ke jalur udara dan pelabuhan lain di luar Jakarta.
"Karena itu, ongkos logistik distribusi ke Jakarta dan sekitarnya dipastikan membengkak," ujar Wawan, Kepala Seksi Distribusi Pangan Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, saat ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Selasa (17/7/2012).
Pasokan produk tersebut dialihkan ke Bandara Soekarno Hatta (Jakarta), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya), Pelabuhan Belawan (Medan), dan Pelabuhan Soekarno-Hatta (Makassar).
Menurut Wawan, ini akan berpengaruh pada pasokan bawang putih, yang 90 persen merupakan impor dari Cina.
"Prediksi saya, harga bawang putih akan melonjak hingga Rp 25 ribu per kilo, menjelang Lebaran nanti," cetus Wawan. (*)
BACA JUGA
- Investasi Asing di China Anjlok 6,9%
- Perlu Satgas untuk Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok
- Citilink Gandeng Bank Mandiri Genjot Penjualan Tiket
- Singapura Lirik Impor Sayur Indonesia