Singapura Lirik Impor Sayur Indonesia
Pemerintah Singapura melirik potensi impor produk sayuran dari Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Pemerintah Singapura melirik potensi impor produk sayuran dari Indonesia. Hal ini dilakukan dalam rangka diversifikasi suplai sumber makanannya dari China ke Indonesia.
Menteri Pembangunan Nasional Singapura, Menteri Khaw Boon Wan menyatakan, impor sayuran dari Indonesia termasuk dari Australia yang turun sejak satu dekade terakhir.
Penurunan impor sayuran dari Indonesia dan Australia terjadi karena naiknya impor sayuran dari China. Data dari otoritas karantina pertanian Singapura menyebutkan, tahun lalu impor sayuran dari China menyumbang 29% dari total pangsa pasar Singapura, atau naik 8% dibandingkan tahun 2002.
Dampak dari kenaikan impor sayuran China itu membuat volume impor sayuran dari Indonesia turun. Tahun 2002 lalu, impor sayuran Indonesia ke Singapura mencapai volume 32.000 ton, namun tahun 2011 volumenya turtun 21.000 ton tahun atau turun 34%.
Khaw mengatakan, penurunan impor sayuran dari Indonesia terjadi karena faktor harga. Pasar sayur di Singapura sangat sensitif terhadap harga jual. Ia beri contoh, harga kentang dari Indonesia lebih mahal ketimbang harga kentang dari China.
Selisih harga kentang dari Indonesia dengan kentang dari Singapura bisa mencapai S $ 0,40 sampai S $ 0,65 per kilogram. Untuk kentang ini, China menguasai pasar 35% persen atau sebanyak 16.540 ton, dibandingkan dengan Indonesia yang hanya menguasai 9% pasar atau 4.349 ton.
Agar bisa meningkatkan impor sayuran dari Indonesia, Singapura akan melakukan kerja sama dengan Indonesia. Khaw bilang, Singapura dan Indonesia bekerja sama membangun Kelompok Agribisnis Indonesia-Singapura.
Kelompok agribisnis itu bertugas untuk meningkatkan efisiensi produksi, termasuk dan mengidentifikasi hambatan dalam mengekspor produk sayuran dari Indonesia ke Singapura.
Selain riset, kerja sama juga fokus pada pertukaran informasi tentang daftar varietas sayur lebih disukai konsumen di Singapura, juga pengembangan bibit serta promosi di Singapura.
Selain berhadapan dengan China, pasar sayuran Indonesia di Singapura berhadapan dengan sayuran dari Malaysia yang saat ini menguasai pangsa pasar 43%. (*)
BACA JUGA: