Massa Penambang Geruduk Markas Ditpolair Babel
Massa yang mengaku sebagai penambang TI (tambang inkonvensional) di Pantai Batu Belubang, Kecamatan Pangkalanbaru
Laporan Wartawan Bangka Pos, Hendra dan Alza MH
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Massa yang mengaku sebagai penambang TI (tambang inkonvensional) di Pantai Batu Belubang, Kecamatan Pangkalanbaru, Kabupaten Bangka Tengah, mendatangi markas Direktorat Polair (Ditpolair) Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Senin (16/7/2012) malam.
Mereka menuntut agar Polair melepas 14 ponton TI yang ditertibkan, Senin (16/7/2012) sore tadi.
Mereka mengatakan bahwa operasi penertiban TI tersebut membuat kerugian materi bagi para penambang hingga jutaan rupiah.
"Kami minta agar polisi tidak main tertib dulu. Harusnya warga diberitahu dulu kalau mau menertibkan TI. Kalau sudah begini, kami rugi jutaan, Pak," kata para penambang.
Sementara itu, ratusan anggota Polres Pangkalpinang berkumpul di depan markas Ditpolair Polda Babel, Pangkalbalam, Senin malam ini.
Tampak hanya segelintir polisi berseragam dilengkapi alat anti huru-hara berdiri di balik pagar. Sementara, polisi lainnya menyebar di sejumlah titik di antara ratusan pendemo.
Tak lama kemudian, para pendemo mulai meninggalkan lokasi, sekitar pukul 21.30 WIB.
"Sudah kami jelaskan tadi dan akhirnya bisa dipahami. Karena yang datang tadi nelayan sekaligus punya TI apung," kata Dirpolair Polda Babel Kombes Pol Dede Ruhiat kepada bangkapos.com usai menyambut kedatangan pendemo.
Pantauan bangkapos, situasi di markas Polair aman terkendali. Sedangkan peralatan TI apung yang disita Polair masih diamankan. Dede Ruhiat berkomitmen menjalankan tugasnya untuk menertibkan TI apung.
BACA JUGA: