Minggu, 5 Oktober 2025

Kesatria Modern Ingin Pulihkan Nilai-nilai Kemanusiaan

Seorang pria asal Kota Quebec, Kanada, bertekad memulihkan nilai-nilai yang telah hilang pada masyarakat modern, yaitu pengabdian,

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Kesatria Modern Ingin Pulihkan Nilai-nilai Kemanusiaan
TRIBUNNEWS.COM/ FAJAR PRATAMA
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pria asal Kota Quebec, Kanada, bertekad memulihkan nilai-nilai yang telah hilang pada masyarakat modern, yaitu pengabdian, kejujuran, rasa hormat, dan kebaikan.

Vincent Gabriel Kirouac, bertekad akan mengembalikan nilai-nilai itu ke tengah masyarakat, dengan membantu masyarakat Kanada yang membutuhkan tenaganya, tanpa meminta sepeser uangpun.

Dengan mengenakan pakaian kesatria Eropa di abad pertengahan,
Vincent menempuh perjalanannya mengelilingi Kanada, bersama dengan seekor kuda tunggangan, yang selama ini menjadi teman dekatnya.

Bila digambarkan lebih detail tentang pakaian yang dikenakan Vincent, ia mengenakan sepasang sepatu boot, dipadu dengan celana kulit berwarna kulit. Sementara untuk pakaian atasnya, ia mengenakan sepotong pakian regalia dengan simbol
Coeur-de-Lion (Lionheart), di bagian dadanya.

Menurut pemberitaan Dailymail, Selasa (17/7/2012), penampilannya yang unik, namun terkesan gagah, telah menarik hati sejumlah orang, selama enam pekan perjalanannya.

"Prinsipnya cukup sederhana, meskipun berat, pertama kita berkelana mengelilingi Kanada di atas kuda, untuk membantu orang lain melalui pelayanan, pendidikan untuk solidaritas bersama, dengan hanya memberikannya secara cuma-cuma," ujarnya, seperti dilansir melalui situsnya.

Ia mengaku tidak khawatir dengan keperluannya sehari-hari, karena ia telah berencana untuk menghimpun sumbangan melalui situs pribadinya, serta kemurahan hati orang-orang asing yang ditemuinya di sepanjang jalan.

Namun bukannya amal yang ia kejar, tetapi ia ingin membantu orang lain agar meyakini nilai-nilai yang sama dengan yang ia yakini. Ia pun sering kali membantu orang yang ia tidak dikenal dengan bekerja di ladang, tingal dan hidup bersama dengan orang-orang yang memperkejakannya.

"Keramahan Kanada yang melegenda akan diuji," katanya.

Ia memulai perjalanannya dari sebuah kota kecil bernama Riviere-du-Loup, dimana ia telah bekerja selama dua tahun untuk mendanai perjalanannya.

Dia terinspirasi oleh iman Katolik yang taat untuk melakukan pencarian dalam hidupnya. Salah satu pesanya dalam websitenya, Vincent meminta kepada orang-orang yang terinspirasi oleh perjalanannya untuk taat menaikkan doa.

Setelah merampungkan perjalanannya, Vincent berencana akan menjelajah seluruh Eropa dari Edinburgh ke Yerusalem, di tahun 2014, dengan misi yang sama.

"Saya pikir petualangan ini adalah hidup yang layak. Tidak hanya bagi saya, tapi lebih karena saya berharap bisa menjawab masalah yang dialami masyarakat saat ini, isolasi," katanya.

"Kesucian, iman, keberanian, pengampunan, penghormatan, kerendahan hati, keadilan, pengabdian, kejujuran, kebaikan dan kecakapan adalah hati yang tulus ... [Ini] yang saya ingin sebarkan melalui proyek ini," lanjutnya.

Klik Juga:


Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved