Jumat, 3 Oktober 2025

TNI Latihan Tempur Warga Harjokuncaran Ketakutan

Jika anggota TNI bersenjata lengkap itu tidak segera keluar dari tanah sengketa

TRIBUNNEWS.COM, MALANG – Petani di Desa Harjokuncaran, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang merasa resah. Sebab kemarin (4/7/2012), mereka melihat sekitar 25 anggota TNI dari Korem 083 Malang, memasuki tanah perkebunan yang menjadi obyek sengketa, dan menjalankan latihan tempur di sana.

Warga menilai, aktivitas tersebut adalah salah satu bentuk intimidasi yang dilakukan TNI.

Sidik Suhada, aktivis KPA (Konsorsium Pembaruan Agraria) dan Ketua Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN Repdem) Bidang Penggalangan Tani yang mendampingi warga Harjokuncaran menyebutkan, sesuai surat rekomendasi dari Komnas Ham bernomor 29A/K/Mediasi/VI/2012, TNI seharusnya justru berupaya untuk menciptakan situasi kondusif di Desa Harjokuncaran.

“Jika anggota TNI bersenjata lengkap itu tidak segera keluar dari tanah sengketa, jelas akan memperuncing masalah. Sebab, cara-cara teror seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah dan sebaliknya malah menambah masalah baru.

Apalagi sudah jelas bahwa tanah bekas hak earfpach itu sudah ditetapkan sebagai objek land reform lewat keppres 32/1979 dan surat permendagri 3/1979 tentang Pokok-pokok kebijakan dalam  rangka pemberian hak baru atas tanah asal konversi hak barat,” kata Sidik.

Ditambahkannya, Aktivitas pasukan tempur di tanah yang sedang disengketakan oleh warga itu jelas membuat masyarakat  takut.

Karena itu, TNI sebaiknya segera keluar dari wilayah konflik agraria sampai dapat dibuktikan kebenaran status hukum atas tanah tersebut. Sebab jika tidak, suasana dipastikan akan semakin keruh dan merugikan semua pihak.

“Jangan sampai kasus Alas Telogo di Pasuruan terulang lagi di tanah Harjokuncaran,” pungkasnya, Kamis (5/7/2012).

Namun pihak TNI juga terang-terangan membantah akan berita tersebut. Dihubungi semalam (4/7/2012), pihak Korem 083 menyebutkan, bahwa kegiatan latihan tempur yang digelar di Harjokuncaran hanyalah salah satu bagian dari latihan pra-tugas.

Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 083 Baladhika Jaya, Mayor Arwan menegaskan, latihan pra tugas tersebut dilakukan sebelum penugasan ke Maluku Utara.

“Kebetulan areanya hampir mirip dengan di Maluku yang dekat pantai. Latihan itu akan dilakukan selama beberapa kali, juga nanti waktu bulan puasa,” kata Arwan.

Ditegaskan Arwan pula, pihaknya sama sekali tidak bermaksud melakukan intimidasi sehingga warga tidak perlu merasa takut.

Pasalnya, Korem 083 Baladhika Jaya, menurut Arwan sama sekali tidak memiliki kaitan dengan Puskopad (Pusat Koperasi Angkatan Darat) Dam V/ Brawijaya, apalagi dengan sengketa agraria yang melibatkan warga Harjokuncaran dan Puskopad.

“Jadi tidak perlu takut, itu cuma latihan pra-tugas biasa,” imbuh Arwan.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved