Polda Didemo Santri dan Pendukung KBIH Nurul Anwar
salah satu anggota KBIH Nurul Anwar mengatakan, pengusutan kasus KBIH cukup membuat resah warga pesantren.
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA- Puluhan masyarakat bersarung dari berbagai pesantren di Pasuruan mendatangi markas Polda Jatim, Selasa (3/7/2012) siang.
Mereka menuntut penyidik Polda Jatim untuk bertindak fair dan tak mempolitisasi kasus yang melibatkan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Nurul Anwar.
Menurut Gus Fadholi, Pengasuh Jama'ah Mushola Subulus Salam Randusari Kota Pasuruan, salah satu anggota KBIH Nurul Anwar mengatakan, pengusutan kasus KBIH cukup membuat resah warga pesantren.
Sebab citra Pondok Pesantren dan KBIH Nurul Anwar sebagai lembaga pendidikan dan pengabdian masyarakat jadi rusak.
"Ada empat pernyataan yang kami minta ke Polda Jatim," terang Gus Fadholi di lokasi, Selasa (3/7/2012).
Empat pernyataan ini adalah hentikan politisasi hukum dan kriminalisasi terhadap tokoh muslimat, pulihkan rasa aman dan tenang antara KBIH Nurul Anwar dengan jemaahnya, hentikan pengusutan kasus KBIH dan Tindak oknum polisi yang menyalah gunakan kewenangannya dalam kasus ini.
Untuk diketahui, Polda Jatim memeriksa beberapa orang di KBIH Nurul Anwar setelah dilaporkan beberapa jamaahnya yang gagal berangkat haji.
Para jamaah ini mengaku telah membayar uang sebagai syarat pemberangkatan haji namun tanpa alasan yang jelas KBIH Nurul Anwar tak memberangkatkan mereka.
Yang menarik, nama Kasubdit Judi Susila Polda Jatim AKBP Anshori juga dicatut dalam aksi ini. Para pengunjuk rasa beranggapan kegagalan Anshori maju dalam pemilihan walikota beberapa waktu lalu jadi pemicu pengusutan kasus ini.