Senin, 6 Oktober 2025

Buruh Penentu Arah Politik Nasional

Ketua Dewan Pembina Pengurus Nasional Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Gaspermindo)Moh Jumhur Hidayat

Penulis: Y Gustaman
zoom-inlihat foto Buruh Penentu Arah Politik Nasional
TRIBUNNEWS.COM/M ISMUNADI
Kepala BN2TKI Jumhur Hidayat menyambangi WNI Overstay di atas KM Labobar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (4/5/2011).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Pengurus Nasional Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Gaspermindo)Moh Jumhur Hidayat, mengatakan keberadaan buruh tak sekadar berunjuk rasa dalam menuntut ketidakpuasan untuk mengangkat harkat ekonomi keluarganya.

"Buruh harus tampil jadi penentu arah politik nasional. Bila perlu mengambil agenda nasional, dan ikut memimpin kehidupan bangsa
masa datang," ujar Jumhur pada pengukuhan pengurus Gaspermindo dan pelatihan perburuhan tingkat nasional, di Jakarta, Sabtu (30/6/2012).

Penguatan posisi tawar buruh dalam perpolitikan berbangsa, diharapkan mampu mewujudkan perjuangan selama ini yakni terciptanya kemartabatan ekonomi rakyat dan buruh,
termasuk dalam menghadirkan sendi-sendi kebangsaan yang
membuat Indonesia bisa disegani oleh bangsa-bangsa lain.

"Kalau cuma berdemo dan meminta dikeluarkannya SK atau pengubahan SK agar berpihak ke nasib buruh, maka hakikat perjuangan kaum buruh sebenarnya masih terbilang kecil," terang Jumhur yang menjabat Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) itu.

Sebaliknya, bila tampil memimpin politik atau dalam kepemimpinan bangsa, tentu saja makna perjuangan buruh menjadi sangat strategis, sekaligus memudahkan tercapainya kehidupan buruh yang diidamkan baik secara ekonomi maupun politik.

Katanya, elemen buruh dengan jumlah besar bukan aset bangsa yang sederhana. Ia meminta para buruh jangan mengecilkan diri di
hadapan kekuatan lain seperti pemilik modal atau elit politik. Buruh harus selalu menunjukkan militansinya agar moral perjuangannya diakui berbagai pihak.

"Dalam hal nasionalisme, seandainya para buruh bersatu serta mengejar agenda kepemimpinan politik dan bangsa, tentu perwujudkan nasionalisme itu betul-betul akan menjadi kenyataan. Sebab, bagi buruh, nasionalisme adalah kekuatan utama dalam mencintai Indonesia," ungkap Jumhur.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved