Sabtu, 4 Oktober 2025

Polisi Lalu Lintas Beresiko Alami Penurunan Fungsi Paru

Pajanan polutan di dalam nafas semakin lama akan semakin beresiko pada tubuh seseorang

Penulis: Agustina Rasyida
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Polisi Lalu Lintas Beresiko Alami Penurunan Fungsi Paru
ist
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Pajanan polutan di dalam nafas semakin lama akan semakin beresiko pada tubuh seseorang. Terlebih pada orang yang bekerja langsung di jalanan.

"Berdasarkan penelitian yang ada, rata-rata orang yang terpajan polusi selama lima tahun, dan kuantitasnya rutin, biasanya ada gangguan dalam sistem nafasnya. Sistem saluran nafas menurun," terang dr. Agus Dwi Susanto, SpP dari RS Persahabatan.

Agus menuturkan polusi cukup tinggi, tempat kuman bersarang, seperti daerah kumuh, tempat pembuangan sampah, hingga daerah padat penduduk dekat sungai dengan sanitasi buruk. Kuman, ia menegaskan, senang hidup di daerah lembab.

Agus juga banyak menemui, infeksi meningkat saat pancaroba. Seperti Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), bronchitis, pneumonia, infeksi pita suara, dan lainnya.

"Saat pancaroba, cuaca tidak panas atau dingin, diantara itu ada kondisi lembab, itu yang disukai kuman. Karena partikel cenderung mudah menguap. Jarang ditemui orang ISPA saat musim kemarau," tambah Agus.

Profesi pekerjaan yang mengharuskan berada di lapangan atau jalan tak luput dari polusi.

"Pekerja yang dekat dengan jalan raya, seperti polisi lalu lintas, tukang parkir, montir di bengkel, pedagang kaki lima, sangat beresiko mengalami penurunan fungsi paru, apalagi jika terpajan selama 10 tahun," katanya.

"Polusi tidak bisa dihilangi, tetapi sebagai individu, kita harus menjaga badan, kesehatan, stamina, dan mengunakan masker," tandas Agus.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved