Mabes TNI Peringati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1433 H
Segenap prajurit TNI dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Mabes TNI, menghadiri Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1433 H/ 2012 M dengan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Segenap prajurit TNI dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Mabes TNI, menghadiri Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1433 H/ 2012 M dengan tema “Melalui Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1433 H Kita Tingkatkan Disiplin dan Moralitas Prajurit Guna Mendukung Pelaksanaan Tugas” bertempat di GOR A.Yani Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Kamis (28/6/2012).
Dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, KH. Othman Omar Shihab, L.C., dalam uraian ceramahnya menyampaikan bahwa peristiwa Isra Mi’raj terjadi menjelang hijrahnya Rasulullah, setelah wafatnya Siti Khadijah dan Abu Thalib.
Dalam ilmu logika perjalanan Isra Mi’raj adalah termasuk supra rasional karena pembuatnya adalah Yang Tanpa Batas (Allah SWT), dan satu-satunya hasil Isra Mi’raj adalah Asshalah (perintah shalat). Shalat adalah amal ibadah yang pertama kali akan ditanyakan setelah seseorang menghadap Sang Pencipta.
Bila shalatnya diterima, maka seluruh ibadahnya akan diterima. Menurut penceramah, shalat bisa dikerjakan di mana dan kapan saja. Tidak ada dispensasi, karena bisa dilakukan dengan berdiri, duduk, maupun berbaring bila dalam keadaan sakit. Demikian pula dalam hal berwudhu bisa dilakukan dengan cara tayamum bila memang tidak ada air.
Lebih lanjut penceramah menguraikan bahwa shalat dapat menghancurkan sifat ketakaburan di hadapan Allah dan di hadapan mahluk Allah. Ada lima hal yang dapat membuat manusia lupa di hadapan Allah yaitu harta, jabatan, kecantikan, keturunan, dan ilmu.
Selain itu, shalat merupakan ibadah yang mengandung dialog serta komunikasi langsung kepada Allah. Oleh karena itu Rasullah SAW menyampaikan kepada umatnya bahwa, ketika shalat-nya diterima, maka akan terhindar dari panasnya api neraka jahannam.
Sementara itu, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. dalam sambutannya menyampaikan bahwa Isra Mi’raj memiliki makna penting dalam ruang imajinasi umat Islam khususnya dan umat manusia pada umumnya.
Makna penting itu jika diurai tentu akan sangat panjang, tetapi yang jelas bahwa kisah Isra Mi’rajnya Nabi Muhammad SAW mengarahkan pengetahuan dan kesadaran umat beragama akan narasi besar, yang memperkukuh dinamika umat untuk meyakini kehadiran Yang Maha Mutlak, yaitu Allah SWT.
Klik Juga: