Tiap Tahun Indonesia Kekurangan 1,3 Juta Kantung Darah
Saat ini pasokan darah di Indonesia krisis. Tahun 2010 misalnya, kebutuhan darah di Indonesia mencapai 4,4 juta kantung per tahun
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini pasokan darah di negara kita masih mengalami masa krisis. Tahun 2010 misalnya, kebutuhan darah di Indonesia mencapai 4,4 juta kantung per tahun, sedangkan darah yang berhasil terkumpul dari pendonor hanya 3,1 juta kantung.
Kesenjangan yang terjadi ini jika dibiarkan tentu akan menimbulkan masalah yang signifikan dalam upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat Indonesia.
"Dari total jumlah persediaan yang ada, donor sukarela kira-kira menyumbangkan sebesar 83 persen," kata dr. Linda Lukitari Waseso, anggota Pengurus Pusat PMI Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial, RS dan Unit Donor Darah saat Kampanye `Nexcare T Give' Galang Semangat Berbagi Kebaikan di PMI Pusat Jakarta, Selasa (26/6/2012).
Dikatakannya, jumlah donor sukarela harus diupayakan agar mencapai jumlah yang jauh lebih besar lagi, sehingga kondisi darurat yang membutuhkan donor pengganti dapat diminimalisir.
"Selain donor sukarela, ada yang disebut sebagai donor pengganti, yaitu mereka yang mendonor saat anggota keluarganya mengalami kesulitan," paparnya.
Sejak tahun 2004, World Health Organization (WHO) menetapkan Hari Donor Darah Sedunia sekaligus mendorong promosi donor darah sukarela di seluruh dunia.
Diharapkan generasi baru pendonor darah akan mengikuti teladan mereka, sehingga mampu menyediakan pasokan darah yang aman digunakan dimanapun dan kapanpun dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa.
"Mendonorkan darah adalah kegiatan kemanusiaan yang tak berbatas, bisa dilakukan lintas generasi, jenis kelamin, maupun status sosial, etnis, dan agama. Siapapun dapat berbagi kebaikan kepada mereka yang membutuhkan dengan mendonorkan darahnya," paparnya.