Jumat, 3 Oktober 2025

PETI Ditertibkan Lima Motor Aparat Dibakar Warga

Lima unit motor milik tim gabungan, dari Kecamatan Tumbang Titi dan anggota polsek setempat, dibakar warga Desa Beringin Rayo Kecamatan

Editor: Dewi Agustina

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ali Anshori

TRIBUNNEWS.COM, KETAPANG - Lima unit motor milik tim gabungan, dari Kecamatan Tumbang Titi dan anggota polsek setempat, dibakar warga Desa Beringin Rayo Kecamatan Tumbang Titi, Kamis (21/6/2012), saat melakukan penertiban aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di daerah tersebut.

Dari informasi yang dihimpun, kejadian bermula saat tim gabungan, hendak melakukan penertiban terhadap PETI di wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Nanga Bulik Provinsi Kalimantan Tengah itu.

Pada saat akan ditertibkan, warga setempat melakukan perlawanan, mereka kemudian mengejar aparat. Untuk menghindari kontak fisik aparat memilih lari, sehingga mereka tidak sempat membawa serta kendaraannya. Warga yang sudah merasa emosi kemudian membakar kendaraan milik aparat yang ditinggal.

"Lima unit motor yang ditinggalkan aparat tersebut itu kemudian dibakar warga,” kata Arek warga setempat saat dihubungi via telpon, Jumat (22/6/2012).

Kapolres Ketapang, AKBP Iwayan Sugiri membenarkan kejadian tersebut. Menurut Iwayan, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya sudah menurunkan 85 personil gabungan, diantaranya, 35 personil brimob dan 50 anggota polres dan Polsek Tumbang Titi.

"Anggota sudah kita kirimkan ke sana setelah adanya laporan dari polsek setempat, namun kita belum mendapat laporan terakhir bagaimana kondisinya," kata Kapolres.

Kapolres mengatakan, penertiban itu dilakukan, karena pihak kecamatan mendapat laporan dari masyarakat, yang protes dengan adanya aktivitas peti di daerah tersebut. Mendapat laporan, pihak kecamatan Tumbang Titi dan aparat bergerak.

"Aktifitas PETI itu sendiri sudah beroperasi sekitar 1 bulan terakhir, ada beberapa warga di desa lain yang mengeluh karena aliran sungai yang mereka pergunakan untuk mandi tercemar, karena adanya aktivitas PETI,” katanya.

Kapolres mengatakan, sejatinya pihak kecamatan sudah melakukan imbauan secara persuasif kepada para penambang PETI, agar mereka tidak melakukan kegiatan. "Karena tidak diindahkan pihak kecamatan akhirnya menempuh jalur hukum dengan cara menertibkan," katanya.

Namun, Kapolres belum mengetahui lebih lanjut perkembangan terakhir berkenaan dengan situasi keamanan pascaterjadinya pembakaran lima unit kendaraan bermotor. "Kita belum mendapatkan informasi lebih lanjut karena keterbatasan jangkauan komunikasi," katanya.

Apakah ada warga yang diamankan atas kejadian tersebut? "Sejauh ini belum ada, sebab yang melakukan pembakaran itu massa," katanya.

Berita Lainnya:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved