Jumat, 3 Oktober 2025

Fokker Jatuh di Halim

Galih Bingung Peti Ayahnya Ditimbun Tanah

Jenazah pilot pesawat Fokker 27 yang mengalami kecelakaan di komplek TNI AU Rajawali Halim Perdanakusuma, Mayor Penerbang Heri Setyawan

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Galih Bingung Peti Ayahnya Ditimbun Tanah
TRIBUN JOGJA
Seluruh keluarga almarhum Heri Setyawan menaburkan bunga ke pusara, Jumat (22/6/2012).

Laporan Wartawan Tribun Jogja

TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Jenazah pilot pesawat Fokker 27 yang mengalami kecelakaan di komplek TNI AU Rajawali Halim Perdanakusuma, Mayor Penerbang Heri Setyawan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giripeni,Wates, Jumat(22/6/2012) siang. Upacara pemakaman diiringi isak tangis istri dan keluarganya.

Pemakaman Mayor Heri dilaksanakan dengan upacara militer yang dipimpin langsung inspektur upacara Komandan Pangkalan TNI AU (Danlanud) Adisucipto, Marsma Abdul Muis.

Di pemakaman, istri Heri, Erni Susilowati terlihat sangat terpukul dengan kematian suaminya. Air matanya terus keluar hingga saat peti jenazah mulai diuruk dengan tanah.

Bahkan, saking berdukanya, Erni harus dipapah oleh sanak keluarganya. Setelah selesai ditimbun tanah, Erni terus menangis dan sempat memeluk pusara suaminya. Sanak keluarga kemudian memapahnya ke kursi untuk ditenangkan.

Sementara kedua anaknya terlihat bingung dengan peti jenazah ayahnya yang ditimpa dengan tanah. Keduanya tidak menujukkan ekspresi kesedihan karena belum tahu apa yang terjadi. Keduanya terlihat bingung.

“Kok ditimbun dengan tanah,” tanya Galih Sabdaraya kepada perempuan yang terus menggandengnya.

Galih dan perempuan yang menggandengnya kemudian mendekat ke liang lahat untuk melihat peti ayahnya ditutup dengan tanah. Tidak ada ekspresi apapun dari wajahnya.

Sementara adiknya, Manda yang mengenakan baju berwarna pink terus digendong oleh seorang perempuan anggota TNI Angkatan Udara. Kedua tangannya pun terus memegangi keranjang bunga yang akan ditaburkan ke atas pusara ayahnya.

Setelah liang lahat penuh dengan tanah, seluruh keluarga langsung menaburkan bunga ke atas pusara Mayor Heri. Tak ketinggalan kedua anaknya.

Dengan dibantu oleh petugas dan anggota keluarga, keduanya terus menaburkan bunga. Setelah itu mendoakan almarhum, seluruh keluarga langsung kembali ke rumah duka.

Sebelum dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Giripeni, jenazah Mayor Heri sempat disemayamkan di rumah orangtuanya di Dusun Kemiri, Desa Margosari, Kecamatan Pengasih.
Begitu rombongan kendaraan pengangkut jenazah tiba di rumah duka, ibu dan adik Heri langsung histeris tak kuat menahan duka.

Bahkan Fitri, adik Heri pingsan tak kuasa melihat peti jenazah kakaknya dibawa masuk ke dalam rumah. Seluruh anggota keluarga lainnya langsung mengerubungi peti jenazah yang ditempatkan di ruang tamu.

Di dalam ruang tamu, adik dan ibu korban, Fitri Indah Setyaningsih dan Jumiyatun terus menangis di dekat peti jenazah. Ayah Heri, Samidi langsung menenangkan keduanya.

Istri korban, Erni Susilowati terus menangis dan tidak kuat untuk berdiri. Sanak keluarga terus mendampinginya. Sementara kedua anak Heri, Galih Sabdaraya dan Manda terlihat bingung seperti tidak mengetahui ayahnya telah pergi untuk selama-lamanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved