Jumat, 3 Oktober 2025

BKKBN Siapkan 57,6 Juta Kondom Gratis

erlepas menuai kontroversi kebijakan Menkes Nafsiah Mboi, ternyata Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyiapkan

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto BKKBN Siapkan 57,6 Juta Kondom Gratis
Sehat News
Kondom

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terlepas menuai kontroversi kebijakan Menkes Nafsiah Mboi, ternyata Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyiapkan 400 ribu gros lebih atau setara 57,6 juta buah kondom yang akan dibagikan secara gratis ke masyarakat.

Puluhan juta kondom itu adalah untuk mendukung program kampanye penggunaan kondom yang dikeluarkan Menkes.

"Kami sekarang menyediakan 400 ribu gros lebih untuk pengadaan ini," kata Kepala BKKBN, Sugiri Syarief, usai rapat dengan Komisi IX di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/6/2012).

Sugiri mengaku lupa nilai anggaran pengadaan kondom tersebut. Namun, ia memastikan tak ada dana organisasi non-pemerintah (NGO) asing yang masuk ke lembaganya.

"Di BKKBN tidak ada. Saya enggak tahu kalau di instansi lain, kementerian kesehatan kita tidak tahu, di KPA (Komisi Perlindungan AIDS) kami tidak tahu. Tanya ke sana. Yang dibeli BKKBN produk dalam negeri. Produk merk-nya juga kondom program KB. Produksi PT Mitra Rajawali Banjar," kata dia.

Rabu (20/6) kemarin, Nafsiah memberikan penjelasan tentang kebijakannya yang dianggap kontroversi ini.

Nafsiah membantah dirinya pernah mengampanyekan dan mendorong penggunaan kondom di kalangan umum, seperti anak sekolah dan remaja.

Menurut Nafsiah, penggunaan kondom untuk kelompok seks berisiko merupakan salah satu indikator dari Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) poin keenam. Sebab, saat ini seks berisiko sudah terjadi di hampir semua kelompok usia.

"Di kalangan remaja juga terjadi hubungan seks berisiko. Mau tidak mau kita harus hadapi itu," kata Nafiah.

Seks berisiko adalah setiap hubungan seks yang berisiko berakibat penularan penyakit kelamin, termasuk HIV AIDS, gonore, dan sipilis, ataupun risiko kehamilan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan.

Baca Juga:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved