Kamis, 2 Oktober 2025

Harga Emas Tidak Pasti

Pamor emas kembali bersinar. Harga logam mulia tersebut menguat selama sepekan kemarin,

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Harga Emas Tidak Pasti
Tribun Kaltim/Nevrianto HP
Ilustrasi

Laporan Wartawan Kontan, Anna Marie Happy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pamor emas kembali bersinar. Harga logam mulia tersebut menguat selama sepekan kemarin, terangkat spekulasi pengucuran quantitave easing tahap ketiga di Amerika Serikat (AS).

Nilai kontrak pengiriman emas untuk Agustus 2012, di Divisi Comex, bursa Nymex, berakhir di 1.628,10 dolar AS. Nilai itu naik 0,52 persen dari hari sebelumnya.

Spekulasi bahwa Federal Reserves (The Fed) akan mengucurkan stimulus lanjutan, berhembus semakin kuat, setelah data tenaga kerja AS terbaru, buruk. "Jika ada stimulus, dolar AS akan melemah, dan emas akan naik, " tutur analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra.

Ia menambahkan, di saat krisis Eropa memuncak, para pemodal memang lebih mempercayai dolar AS. Namun sebelum episode terakhir krisis Eropa, atau sebelum April silam, emas merupakan target pemodal, karena logam berharga itu diangap sebagai aset safe haven.

Analis Asia Kaptalindo Futures, Kiswoyo Adi Joe, menambahkan, kenaikan harga emas pekan lalu, mencerminkan persepsi pasar terhadap hasil pemilihan umum (pemilu) Yunani. Sejumlah bank sentral, termasuk The Fed, menyatakan, sudah menyiapkan jurus untuk mengantisipasi hasil pemilu Yunani.

Jurus berupa pengucuran stimulus itu, akan diluncurkan apabila pemenang pemilu adalah partai yang pro bailout dan menginginkan Yunani keluar dari zona euro. Pasar menebak, stimulus itu identik dengan mengguyur likuiditas ke pasar. Nah, di saat jumlah uang yang beredar meningkat, lazimnya, emas cenderung akan menguat.

Kiswoyo sendiri memprediksi, kecil kemungkinan Yunani itu akan keluar dari zona euro. Alasan dia, negeri tersebut harus menanggung utang lebih besar lagi, jika keluar dari zona euro, saat ini.

Iwan Cahyo, analis First State Futures menambahkan, emas, bersama dengan the greenback, akan menjadi instrumen pilihan para investor, saat menanti hasil pemilu Yunani. Perhitungan suara diprediksi berlangsung, setidaknya, lebih dari satu hari.

Pekan ini, Ariston memprediksi harga emas masih belum stabil. Ketidakpastian Eropa yang masih tinggi, bisa menjaga emas di level 1.600 dolar AS per troi ons. Namun, emas juga bisa terbenam hingga ke level 1.580 dolar AS per troi ons.

Kisaran harga terakhir itu bisa dipastikan muncul apabila partai oposisi sudah pasti mendominasi kursi di palemen Yunani. “Harga emas pekan ini masih dipengaruhi oleh sentimen negatif krisis Eropa. Namun, harga emas bisa turun lebih rendah, karena ia masih dalam tahap konsolidasi," tutur Ariston.

Jika diteropong dengan analisis teknikal, tren emas belum beralih dari bearish. Kisaran support emas, kini, 1.580-1.609 dolar AS per troi ons. Sedang resistance berkisar 1.633-1.642 dolar AS.

Kiswoyo memberi analis yang berbeda. Ia menduga, harga emas akan bergerak di rentang 1.600-1.640 dolar AS per troi ons. Harga itu terukur dari Stochastic, Bollinger Band serta Moving Average Convergence Divergence.

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved