Biaya Jaminan Gambar Disepakati Rp 2,1 Juta
Padahal sebenarnya untuk pemasangan instalasi ini yang bisa memeriksa dan mengeluarkan sertifikat laik operasi (SLO) adalah Komite Nasional
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Kepala Bidang Kelistrikan Dinas Pertambangan dan Energi Nunukan Yoshua Batara mengatakan, Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI) Perwakilan Nunukan menyepakati agar para pengusaha yang tergabung dalam wadah tersebut menerapkan biaya jaminan gambar sebesar Rp 2.100.000.
Padahal sebenarnya untuk pemasangan instalasi ini yang bisa memeriksa dan mengeluarkan sertifikat laik operasi (SLO) adalah Komite Nasional Keselamatan Untuk Instalasi Listrik (KONSUIL).
Jika saja KONSIUL sudah terbentuk di Nunukan, maka pemeriksaan akan didasarkan pada Surat Edaran Dirjen Ketenagalistrikan dan Pemanfaatan Energi Nomor 4067/45/600/2006 tentang Biaya Pemeriksaan Instalasi Tengangan Rendah. Dalam edaran itu sudah ditegaskan, untuk pemasangan listrik 450 watt, biaya pemasangan hanya Rp 60.000 ditambah dengan pajak pertambangan nilai (PPN) sebesar 10 persen.
"Artinya jadi akan hilang biaya jaminan gambar. Dan tadi ada instalatir dari Sulawesi yang sudah pindah ke Nunukan, dia menjelaskan di Sulawesi cuma Rp 60.000 atau Rp 70.000 biaya pemeriksaan instalasi untuk mendapatkan sertifikat laik operasi," ujarnya.
Biaya pemasangan instalasi listrik di Nunukan termasuk sangat tinggi. Setiap pemasang dikenakan biaya sebesar Rp 3,5 juta untuk empat titik.
Ketua Tim Penyelidikan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Helli Nurcahyo mengatakan, dari penyelidikan yang dilakukan terhadap kasus kartel pemasangan instalasi listrik di Nunukan, pihaknya telah mengumpulkan bukti-bukti di lapangan dan informasi dari sejumlah pihak baik dari saksi, pelapor maupun terlapor.
Pihaknya bahkan telah meminta pendapat ahli listrik dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakata Dr Eng F Danang Wijaya.
"Kalau menurut keterangan ahli, biaya yang diterapkan terlalu mahal. Karena sekarang walaupun di luar Jawa kenaikannya tidak drastis. Dicontohkan, di Yogyakarta Rp 750 ribu sudah untuk empat titik. Itu sudah untung besar," ujarnya.
Bahkan ada beberapa keterangan dari pelaku usaha, dengan biaya Rp 1,5 juta sudah bisa untuk pemasangan dua rumah. Kemudian di Jawa, tidak ada biaya perusahaan yang dibebankan kepada konsumen.
Berita Lainnya: