Om Liem Meninggal
Alim Markus Melayat Om Liem: Pelayat dari 15 Negara
Alim mengatakan, pelayat yang datang hari ini sebagian besar adalah warga Hok Jia. Mereka datang dari 15 negara dan 52 kota di Indonesia.
Laporan Wartawan Tribun Batam, Rio Batubara, dari Singapura
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Presiden Maspion Group, Alim Markus, bersama ribuan warga Hok Jia memenuhi rumah duka Mount Vernon Parlor 1 Singapura.
Datang dengan pakaian putih hitam, mereka mengikuti malam kembang atau seremoni terakhir sebelum jenazah Liem Sioe Liong atau Om Liem dikuburkan.
Kedatangan warga Hok Jia ini sebagai penghormatan terakhir kepada pendiri perkumpulan tersebut. Hal ini diamini Alim Markus, Presiden Maspion Group. Ia mengatakan Liem Sie Liong adalah pendiri perkumpulan Hok Jia dunia, karena beliau berasal dari kota Hok Jia, Fuching di Tiongkok
"Om Liem sudah kami anggap sebagai ayah. Sudah tak terhitung jasa beliau kepada kami, karena itu warga Hok Jia sedunia datang ke rumah duka ini,"ungkapnya kepada Tribun.
Alim mengatakan, pelayat yang datang hari ini sebagian besar adalah warga Hok Jia. Mereka datang dari 15 negara dan 52 kota di Indonesia. "Kebersamaan kami telah dibentuk Om Liem sejak puluhan tahun yang lalu. Kini saatnya untuk membalas jasa beliau," jelasnya.
Terbentuknya Hok Jia ini atas keprihatinan Om Liem atas nasib bangsanya yang datang ke Indonesia. Karena itu, dengan bantuan teman-teman lain mereka mendirikan perkumpulan tersebut. Mereka membantu warga Hok Jia yang kesusahan atau pun usahanya bangkrut.
Dalam malam kembang atau serenomi terakhir ini, ribuan warga Hok Jia berkumpul untuk mendengarkan orbituari Om Liem yang dibacakan dalam dua bahasa. Terungkap, Om Liem telah membantu 500 ribu warga Hok Jia untuk mendapatkan warga negara Indonesia. Tak hanya itu, beliau juga telah memberikan banyak sumbangan bagi yayasan pendidikan dan sosial
Setelah pembacaan orbituari selesai, serentak seluruh pelayat membungkukkan badannya sebanyak tiga kali untuk memberikan penghormatan terakhir. "Guru kami telah tiada namun semangatnya akan kami teruskan untuk generasi berikut," tutup Alim Markus.(*)