Kamis, 2 Oktober 2025

Om Liem Meninggal

Mantan Pengawal Om Liem Masih Rajin Puasa Senin-Kamis

Suasana Jalan Gunung Sahari VI Jakarta Pusat tampak lengang seperti tidak ada aktivitas.

zoom-inlihat foto Mantan Pengawal Om Liem Masih Rajin Puasa Senin-Kamis
TRIBUNNEWS.COM/FERDINAND WASKITA
Ajudan Liem Sie Liong, Paulus Antonius Nitisasmito (73)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Suasana Jalan Gunung Sahari VI Jakarta Pusat tampak lengang seperti tidak ada aktivitas.

Rumah-rumah tertutup rapat, sementara Gereja Kristen Kalvari yang berada di jalan tersebut juga tidak menunjukkan adanya kegiatan.Jalan Gunung Sahari VI merupakan tempat tinggal pengusaha Sudono Salim alias Liem Sioe Liong (97).

Akses menuju jalan tersebut terdapat pos keamanan dengan pagar setinggi 2 meter sebagai pintu masuk. Saat Tribun menyambangi kawasan tersebut, terdapat lima anggota kepolisian sedang berjaga.

"Mas, kalau ingin wawancara jangan kami tapi langsung saja ke pengawalnya di rumah tersebut," kata anggota kepolisian itu seraya menunjukkan rumah bercat putih kepada Tribunnews.com.

Tribunnews.com kemudian mendatangi rumah putih bernomor 12. Disana terdapat tiga penjaga yang sedang membersihkan rumah. Tribun lalu bertemu dengan salah satu pengawal Sudomo Salim atau yang biasa dipanggil Om Liem.

Dia adalah Paulus Antonius Nitisasmito (73). Saat ditemui ia sedang menjalani puasa Senin-Kamis. "Maaf ya kalau tidak ada hidangan atau minuman," katanya ramah.

Ayah dari tiga anak itu mengaku sudah mengawal Sudomo Salim sejak tahun 1969. Saat itu ia baru berumur 29 tahun. Niti begitu ia disapa merupakan bintara teladan dari kesatuan Kostrad. Pangkatnya Kopral Kepala

"Saya diambil kesatuan, ceritanya Komandan Lettu Edy Sunarto mencari tenaga baru untuk mengawal Sudomo Salim, karena saya bertingkah laku baik maka saya ditugaskan," kata Niti ketika ditemui Tribun.

Sejak saat itu, ia mengawal keluarga Sudomo Salim hingga sekarang. Pertama kali bertemu pengusaha papan atas itu, Niti mengaku sudah melihat bahwa Sudomo baik dan memperhatikan pengawalnya. Ia bersama kelima temannya dari kesatuan Kostrad kemudian mengawal Sudomo kemanapun ia beraktivitas.

Niti mengingat rumah pertama Sudomo itu belum memiliki pendingin udara. Sehingga tempat tidur Sudomo terlihat sederhana dengan kipas angin untuk menghalau rasa panas.

Biasanya ketika setelah beraktivitas seharian, Sudomo sering berkumpul bersama pengawalnya di teras rumah. Ia senang melihat permainan catur yang biasa dimainkan pengawalnya.

"Om Liem sering gabung melihat catur, tapi dia engga main cuma melihat saja. Terus dia beli kacang goreng sama ketan untuk makan bareng-bareng," kata Niti.

Liem sering berbincang-bincang dengan pengawalnya menggunakan Bahasa Jawa. Bila malam telah larut, Liem akan masuk ke rumah sambil mengingatkan pengawalnya. "Ingat kalau main catur jangan pakai judi. Saya benci judi," ucap Niti menirukan perkataan Liem.

Namun, Niti yang telah berumur 73 tahun mengaku banyak kenangan yang ia lupa. Terutama mengenai masalah waktu atau tahun kejadian.

Tetapi ia ingat saat akan melangsungkan pernikahan dengan wanita pujaannya, M.I. Mujiatni, Liem langsung mengulurkan bantuan. Sebanyak lima mobil milik Liem Sioe Liong dipakai untuk mengantarkan pengantin itu yang menikah pada 1973.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved