Kamis, 2 Oktober 2025

Jakarta Great Sale 2012

Jangan Cuma Hobi Belanja, Pelajari 'Beternak Uang' Juga

Jangan hanya hobi belanja, ibu-ibu rumahtangga harusnya juga belajar 'beternak uang' lewat berbagai produk investasi.

Penulis: Agustina Rasyida
zoom-inlihat foto Jangan Cuma Hobi Belanja, Pelajari 'Beternak Uang' Juga
Istimewa
Menghabiskan duit paling mudah, tapi tahukah cara membiakkan duit ?

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Agustina NR

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi perempuan masa kini, investasi itu penting. Namun sebelum berinvestasi ada baiknya memiliki tujuan keuangan.

Dengan adanya tujuan tersebut, kita sebagai perempuan memiliki aliran dana keuangan terarah. Investasi apa yang cocok bagi perempuan?

"Memilih investasi tidak ada berdasarkan gender, karena investasi itu produk. Tetapi tujuan financial mungkin berdasar gender karena preferensi. Jadi perempuan itu harus mendefinisikan tujuan financial-nya," ujar Ligwina Hananto, pakar perencana keuangan kepada Tribunnews.

Menurut Wina, panggilan akrabnya, kebanyakan perempuan kalau ditanya 'tujuan Anda apa?', mereka menjawab 'menunggu pangeran tampan, membawa kuda putih, tameng, dan bersinar. Mereka beranggapan, laki-laki yang akan menyelamatkan hidupnya, sedangkan laki-laki mengharapkan perempuan tahu cara mengurus duit.

"Pas ketemu, dua-duanya nggak punya duit. Itu masalah yang saya temui. Hal itu artinya perempuan harus tahu soal produk keuangan. Jangan pilih investasinya apa, tapi tujuan financial-nya dulu."

Untuk perempuan masih single dan berada dalam usia produktif, jika diajak membeli properti kemungkinan tidak tertarik, apalagi diajak membuat dana pensiun. Untuk memulai investasi, mulailah dengan apa yang kita sukai.

"Misalnya suka shopping, bikin rekening shopping, suka liburan ya buat dana liburan, lama-lama untuk dana apartemen, menikah, pendidikan anak, hingga dana pensiun," jelas CEO QM Financial.

Jika hal tersebut telah dilakukan, baru kita masuk ke produk investasi. Menurut Wina, produk tersebut tematis, tujuannya harus ada 'judul', misal investasinya apa dan jangka waktunya berapa.

Rekomendasi Wina, untuk jangka waktu di bawah tiga tahun, menabung saja pun tidak masalah. Tetapi jika di atas itu harus investasi. Investasinya adalah reksadana. Mengapa reksadana? Karena jenisnya bermacam-macam. Jika emas jangka waktunya lima - 10 tahun atau digunakan untuk dana darurat.

Investasi reksadana di bawah lima tahun adalah pasar uang, lima - 10 tahun bisa menggunakan pendapatan tetap atau campuran, 10 - 15 tahun dapat memilih dana campuran yang lebih agresif, di atas 15 tahun bisa memakai reksadana saham.

"Itu rekomendasi yang kami pakai untuk klien, tetapi didiskusikan lagi dengan mereka."

Pengalaman Wina, ada beberapa ibu yang ia lihat tidak berpotensi masuk ke reksadana, ia merekomendasi masuk ke investasi emas aja. Hal ini dikarenakan emas gampang cara membeli dan menjualnya, sedangkan reksadana harus membaca langkah-langkah dalam berinvestasi.

"Orang itu harus mengerti produk investasinya, kalau dia nggak ngerti, jangan masuk," tegasnya.

Artikel menarik lainnya

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved