Warga Kaltim Sweeping Ponton Batubara di Mahakam
Ratusan warga Kalimantan Timur yang tergabung dalam Gerakan Kaltim Menggugat (GKM) menggelar aksi sweeping ponton batubara

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Hasbi
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Ratusan warga Kalimantan Timur yang tergabung dalam Gerakan Kaltim Menggugat (GKM) menggelar aksi sweeping ponton batubara di Sungai Mahakam, Rabu (30/5/2012) pagi.
Aksi sweeping ponton batubara ini dilakukan GKM sebagai bentuk protes atas ketidakadilan yang diperlakukan pemerintah pusat terkait masalah pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk wilayah Kaltim.
Massa GKM melakukan sweeping terhadap ponton batubara yang hendak lewat di Sungai Mahakam menggunakan kapal-kapal klotok. Sebelum beraksi, sekitar pukul 08.30 Wita, massa berkumpul terlebih dahulu di Dermaga Tepian Mahakam, depan Kantor Gubernur Kaltim. Setelah itu, ratusan warga menggunakan kapal-kapal klotok dikerahkan ke Sungai Mahakam. Kapal-kapal itu bergerak ke arah hulu Mahakam untuk melakukan pemantauan ada tidaknya ponton batubara.
Pantauan Tribunkaltim.co.id (Tribun Network), sejak pukul 06.00 Wita, sejumlah ponton berisi batubara memilih mogok di sepanjang pinggir Mahakam di wilayah seberang Loa Janan, yakni di Loa Buah dan Loa Duri. Hingga pukul 11.00 Wita, belum ada satupun ponton batubara yang berani lewat.
GKM secara prinsip dan tegas mendesak pusat agar memberikan keadilan bagi rakyat Kaltim. Diantaranya penambahan kuota BBM yang maksimal, reklamasi total eks lahan tambang bagi perusahaan yang mengeksploitasi batubara secara berlebihan dan pembagian dana perimbangan yang adil dan transparan.
"Kami mengajak partisipasi dari seluruh warga Kaltim baik tokoh agama, adat, pemuda, mahasiswa, budaya, anggota dewan, kaum cendekiawan, untuk bersama dan bersatu dalam perjuangan ini," kata Koordinator aksi H Viktor Yuan, yang juga ketua KNPI Kaltim versi Ancol.
Koordinator Umum PB Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Gepak) Arman menambahkan, aksi ini sebagai bentuk solidaritas pihaknya atas keterbatasan BBM di Kaltim, terutama yang dialami warga Kaltim di daerah pedalaman dan perbatasan.
"Warga kita di pedalaman dan perbatasan Kaltim sudah cukup menderita. Saat BBM normal saja, mereka kesulitan mendapatkan BBM, itupun dengan harga mahal," tuturnya.
Menurut informasi, aksi ratusan massa GKM hari ini akan berlangsung hingga sore hari.
Baca juga: