Protes Kuota BBM Kalimantan
Warga Kalsel Tuntut Keadilan Jatah BBM
Warga Kalsel melakukan aksi pemblokiran tongkang batu bara yang melintas, sebagai bentuk protes terhadap pemerintah pusat, Sabtu (26/5/2012).

Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Hasby Suhaili
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Ratusan aktivis yang tergabung dari berbagai elemen, mahasiswa, LSM, ormas yang ada di Kalsel berkumpul di bawah Jembatan Barito, Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan. Mereka menggelar aksi pemblokiran tongkang batu bara yang melintas, sebagai bentuk protes terhadap pemerintah pusat, Sabtu (26/5/2012).
Sebelum memulai aksinya, pengunjuk rasa terlebih dulu menyanyikan lagi Indonesia Raya, ciptaan WR Soepratman. Seusai menyanyikan Indonesia Raya mereka berdoa bersama agar aksi berjalan lancar.
Kordinator Aksi, Berry Nahdian Furqan mengatakan, pada 2011 kuota BBM di Kalimantan justru mengalami penurunan, sementara pulau lain ditambah. Kalimantan memperoleh kuota 7,19 persen namun pada 2012 turun menjadi 0,19 persen menjadi 7 persen dibagi untuk empat Provinsi pula.
"Keadilan pengelolaan sumber daya alam, diantaranya royalti pertambangan dan nigas harus dikembalikan 80 persen untuk daerah. Termasuk dana bagi hasil perkebunan yang selama ini tidak kami nikmati, dana reboisasi hutan yang telah digunduli pun raib entah kemana," katanya dalam pernyataan sikap gabungan pelaku aksi tersebut.
Pernyataan Berry ditimpali Kordinator Pusat Forum Peduli Banua (FPB), Gusti Nurpansyah. Menurutnya, selama ini belum ada realisasi terhadap penambahan kuota BBM subsidi tersebut.
"Boro-boro menambah, dibanding tahun lalu saja masih kurang, sebenarnya ada celah untuk menambah kuota lebih dari lima persen, bukan hal yang realistis, tetapi semua tergantung kemauan pemerintah pusat," kata
Menurutnya, ada tiga provinsi yang kelebihan ketersediaan BBM subsidi melebihi kuota, Jakarta, Jabar, dan Banten. Pemerintah pusat kalau mempunyai kemampuan bisa saja mengalihkan ke Kalimantan.
Baca juga Warga Kalsel Blokade Tongkang Batubara