Kamis, 2 Oktober 2025

Kemendag Akan Benahi Tata Niaga Bawang Merah

Diharapkan kedepannya, disparitas harga mengecil dan membawa harga bawang merah stabil.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Kemendag Akan Benahi Tata Niaga Bawang Merah
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Pedagang bawang merah Brebes di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, merapikan barang dagangannya, Senin (12/3/2012). Harga bawang merah Brebes per kilo masih stabil di angka Rp 7500, namun para pedagang menghawatirkan harga-harga sembako akan segera naik seiring rencana kenaikan BBM April mendatang. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA–Disparitas harga di tingkat produsen dan konsumen terlihat tinggi, mendorong Kementerian Perdagangan akan membenahi tata niaga komoditi bawang merah. Diharapkan kedepannya, disparitas harga mengecil dan membawa harga bawang merah stabil.

“Kami sangat ingin mengupayakan agar disparitas ini mengecil dan harga bawang dapat stabil di tingkat harga yang menguntungkan petani dan tidak memberatkan konsumen. Oleh karena itu, tata niaga bawang merah harus menguntungkan semua pihak, baik petani maupun konsumen,” ujar Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, di tengah kunjungannya ke Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, hari ini, Jumat (25/5/2012).

Lebih lanjut Gita menjelaskan dalam membenahi tata niaga komoditi bawang merah, pemerintah akan mengusahakan agar produksi tidak terlalu terkonsentrasi pada bulan tertentu. Kemudian, pengembangan budidaya bawang merah akan disesuaikan dengan wilayah yang memiliki potensi.

Dengan itu pula, tidak terkonsentrasi di satu daerah saja. Pemerataan produksi bawang merah dan waktu panennya akan menyeimbangkan supply dan demand yang menciptakan harga yang wajar baik tingkat petani maupun konsumen.

Selanjutnya, efisiensi biaya produksi bawang merah, khususnya di Kabupaten Brebes, akan ditingkatkan, sehingga di satu sisi budidaya bawang merah dapat menguntungkan petani, namun di lain sisi harga di tingkat eceran tidak terlalu tinggi. Proses produksi yang efisien akan meningkatkan daya saing bawang merah lokal terhadap bawang merah impor.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Gunaryo menekankan bahwa pemerintah akan mengatur agar masa impor bawang merah tidak tumpang tindih dengan masa panen raya. “Kami akan mengusahakan agar impor dilakukan pada saat tingkat produksi bawang merah dalam negeri mengalami defisit, sehingga harga tetap stabil dan kebutuhan konsumen tetap dapat dipenuhi,” ia menerangkan.

Menurut Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, pengolahan bawang merah guna meningkatkan nilai tambah juga sangat penting dilakukan. Strategi ini juga dapat mencegah jatuhnya harga pada masa panen dan memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap bawang merah dengan harga terjangkau karena bawang merah dibuat lebih tahan lama.

Berdasarkan data Paguyuban Petani Agropolitan, harga bawang merah di tingkat produsen di Brebes, Jawa Tengah, pada 24 Mei 2012, tercatat Rp9.500/kg. Sedangkan harga rata-rata di pasar tradisional Brebes tercatat Rp 11.000/kg. Sementara itu, harga bawang merah secara nasional di tingkat eceran pada minggu ke-4 Mei 2012, berdasarkan data dari Badan Pusat Statisik (BPS), tercatat sebesar Rp18.690/kg.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved