Kamis, 2 Oktober 2025

FPB: Jangan Halangi Aksi Blokir Angkutan Batubara

Forum Peduli Banua (FPB) Kalsel akan membuktikan ancamannya memblokir sungai jalur angkutan tongkang pengangkut batubara keluar dari Kalimantan.

zoom-inlihat foto FPB: Jangan Halangi Aksi Blokir Angkutan Batubara
Net
Tongkang batubara

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kendati banyak rintangan dan upaya penggagaln, Forum Peduli Banua (FPB) Kalimantan Selatan akan membuktikan ancamannya memblokir sungai yang dilalui angkutan tongkang pengangkut batubara keluar dari Kalimantan. Rencananya, aksi blokade ini dilakukan Sabtu (26/5/2012).

"Kami pastikan blokade tetap berlangsung. Ini terpaksa dilakukan karena pemerintah pusat tetap tidak memperhatikan nasib warga Kalimantan yang telah lama mengalami krisis energi," kata Deklarator FPB, Berry Nahdian Furqon dalam siaran persnya kepada wartawan, Kamis (24/5/2012).

Menurut Berry, aksi blokir pengangkut batubara itu merupakan pilihan tepat yang mejadi kesepakatan seluruh elemen masyarakat di Kalimantan. Warga Kalimanyan ingin membuktikan kepada pemerintah pusat kalau mereka melakukan aksi pembangkangan karena tak digubris pemerintah.

Berry mengakui, saat ini ada pihak-pihak yang ingin aksi ini gagal. Mantan Direktur Ekeskutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Nasional ini mengatakan, dari informasi yang diperoleh FPB sejumlah pengusaha batubara sudah meminta aparat baik itu kepolisian maupun TNI untuk menggagalkan aksi ini.

Pihaknya, ungkap Berry menduga upaya penggalan itu karena merasa memiliki dana yang besar. Bahkan, ada yang secara terang-terangan meminta langsung kepada Forum ini agar rencana aksi blokir digagalkan.

"Ada pihak yang meminta ke FPB langsung, tetapi tidak membuat kami surut. Kami tidak mengancam dengan maksud meminta uang, atau semacam melacurkan diri. Kami berjuang untuk menuntut keadilan ekonomi bagi masyarakat Kalimantan," kata Berry.

Berry  juga mengatakan ada kabar ada aparat yang berupaya untuk mengkondisikan para pemilik perahu agar tidak bersedia mengikuti aksi blokade alur sungai itu. Salah satu caranya dengan menyewa ratusan perahu untuk diarahkan ke tempat lain sehingga tidak bisa mengikuti acara belokade tongkang batubara.

"Semoga tidak benar. Kalau benar, kami minta aparat tak menghalang-halangi aspirasi warga Kalimantan. Selama ini warga diam, ketika ada tuntutan dihalang-halangi, saya khawatir akan ada perlawanan terhadap aparat. Jangan sampai kemarahan warga mencuat lantaran aspirasi mereka tak disalurkan," tambah Berry.

Senada dengan Berry, Presiden Jaringan Intelektual Muda Kalimantan (Jimka), MS Siddiq PhD meminta agar aparat tidak berupaya menghalang-halangi aksi masyarakat.

"Kami minta aparat tidak melacurkan diri ke pengusaha batubara yang tak peduli dengan daerah kita. Mereka yang membenturkan aparat dengan aspirasi masyarakat, itu jelas tidak bijak. Silakan saja aparat bermain dengan pengusaha batubara, tapi jangan menggunakan bajunya sebagai aparat untuk menekan aspirasi warga," kata Siddiq.

Sidiq meningatkan sejarah, permasalahan batubara ini Rakyat Banjar sudah pernah menenggelamkam kapal Onrust, milik VOC yang mengangkut batubara dari Kalimantan.

 "Memang aksi ini tidak akan sampai seperti itu, tetapi kalau aspirasi dihalang-halangi, perlawanan semacam itu bisa saja terjadi," pungkasnya. 

Baca juga

Warga Kalsel Bakal Blokir Alur Sungai Angkutan Batubara

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved