Buntut Penyerangan Mapolsek Giliran Ketua DPRD Dikepung
Suasana pascapenyerangan Mapolsek Tanah Sepenggal hingga pukul 22.30 WIB, Selasa (15/5/2012) masih mencekam.
TRIBUNNEWS.COM, MUARA BUNGO - Suasana pascapenyerangan Mapolsek Tanah Sepenggal hingga pukul 22.30 WIB, Selasa (15/5/2012) masih mencekam. Perundingan yang difasilitasi Bupati Bungo Sudirman Zaini dan Ketua DPRD M Mahilli, belum membuahkan penyelesaian.
Ketua DPRD Bungo M Mahilli yang berhasil dikonfirmasi mengatakan, bersama Bupati dan wakil Bupati telah berusaha melakukan negosiasi dengan warga di salah satu rumah warga setempat.
Dalam perundingan dengan Rio (kades) tokoh masyarakat pihak korban hingga pukul 22.00 WIB belum juga ada titik temu. Namun massa bertambah banyak dan melempar batu kearah tempat perundingan yang dilakukan.
Melihat situasi semakin tidak aman, bupati dan wakilnya bersama dengan ketua DPRD dievakuasi dengan menggunakan mobil anti peluru. Setelah itu kedua pejabat daerah ini ganti mobil milik warga. Hal ini dilakukan untuk melewati kerumunan warga yang semakin beringas.
"Kami sempat dikepung massa. Tapi alhamdulillah kami sudah sampai ke Bungo," ujar Ketua DPRD Bungo M Mahilli melalui pesan Blackberry Messenger (BBM).
Mahilli mengatakan, dalam perundingan tersebut warga meminta agar Asmawi oknum polisi yang melakukan tembakan terhadap warga bisa dihakimi. "Warga minta Asmawi dihakimi, karena dia yang menembak," kata ketua DPRD.
Kapolda Jambi, Brigjen Pol Anang Iskandar langsung mengunjungi Mapolsek Tanah Sepenggal.
Kabid Humas Polda Jambi AKBP Almansyah mengatakan, setelah menerima laporan Kapolres Bungo sekitar pukul 18.00 WIB, Kapolda bersama rombongan turun ke lokasi kejadian untuk menenangkan massa.
"Kapolda ke lokasi kejadian untuk menenangkan massa sekaligus mencari informasi sebenarnya penyebab kejadian tersebut," kata Almansyah, kemarin.
Laporan sementara dari Polres Bungo menyebutkan, kejadian itu bermula dari anggota Polsek Tanah Sepenggal dan Polres Bungo melakukan razia dompeng di Desa Tanah Bekali.
Pada saat dilakukan razia pelaku melarikan diri, namun barang bukti dompeng didapat dan ketika dalam perjalanan pulang anggota dihadang massa berjumlah 150 orang dengan bersenjata tajam parang dan massa melempari batu pada petugas.
Merasa terdesak anggota polisi menembak dan mengenai warga bernama Hamdan (21), petani karet setempat. Peluru itu mengenai bagian paha sebelah kanan korban.
Massa tidak terima dan melakukan perusakan di rumah anggota Polsek atas nama Aipda Asnawi dengan memecahkan kaca rumah dan dilanjutkan merusak Mako Polsek dengan merusak kaca-kaca depan serta satu unit sepeda motor dinas dibakar massa.