Minggu, 5 Oktober 2025

Pendemo Turun ke Jalan Tolak Pelantikan Putin Jadi Presiden

Sebanyak 20 ribu orang, turun ke jalan-jalan, di Ibukota Moscow pada Minggu (6/5/2012), malam

zoom-inlihat foto Pendemo Turun ke Jalan Tolak Pelantikan Putin Jadi Presiden
AFP
Presiden Rusia dan Dmitry Bergabung Rayakan Hari Buruh

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febrianto

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 20 ribu orang, turun ke jalan-jalan, di Ibukota Moscow pada Minggu (6/5/2012), malam. Mereka melakukan unjuk rasa menentang pelantikan Vladimir Putin, menjadi Presiden Russia.

Demonstrasi awalnya berlangsung damai, massa dengan tertib berjalan menuju lapangan di sebuah pulau dekat Kremllin. Namun, sejumlah pengunjuk rasa, memutuskan untuk memisahkan diri dan langsung menuju Kremlin di sisi lain sungai.

Mereka dihadang oleh aparat polisi anti huru hara, yang sudah memblokir jembatan menuju Kremlin. Para pengunjuk rasa yang terhadang, membentuk rantai manusia sambil berseru

"Ini kota kami" dan "Putin pencuri" teriak para pendemo.

Beberapa pengunjuk rasa kemudian mulai melempari polisi menggunakan batu. Serangan itu dibalas oleh polisi, dengan tembakan gas air mata ke arah demonstran, dan bentrokan tak terelakan.

Setelah satu jam bentrok, polisi mampu memukul mundur pengunjuk rasa kembali ke lokasi awal dan mulai menangkapi pengunjuk rasa.

Ikut juga ditangkap, tiga orang pemimpin oposisi, Sergei Udaltsov, Alexei Navalny, dan Boris Nemtsov. Mereka diseret polisi saat tengah berorasi.

Tindakan represif aparat kepolisian itu, dibela oleh kubu putin. "Saya bahkan menginginkan mereka lebih keras lagi," kata Juru Bicara Vladimir Putin, Dmitry Peskov, seperti dikutip dari BBC, Senin, (7/5/2012).

Menurut sumber di kepolisian Russia, sebanyak 400 orang pengunjuk rasa ditangkap pascabentrok, dimana mereka terancam disangkakan dengan pasal tindak kriminal, karena dianggap memicu keributan.

Putin dijadwalkan akan dilantik menjadi Presiden Rusia pada hari ini. Ia akan menggantikan Dmitry Medvedev sebagai presiden setelah absen dari Kremlin selama empat tahun.

Medvedev menjabat Presiden Rusia sejak 2008 lebih karena secara konstitusional Putin tak bisa memerintah Rusia untuk tiga kali masa jabatan berturut-turut.

Dalam pemilihan presiden akhir tahun lalu, Putin menang mutlak dalam satu putaran dengan meraih 63,3 persen suara pemilih. (BBC)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved