Jumat, 3 Oktober 2025

Ribuan Jemaat Antar Pendeta Awuy

Ribuan jemaat GPdI dari berbagai daerah di Minahasa dan Tomohon berkumpul untuk mengantar Pendeta HOH Awuy

TRIBUNNEWS.COM, TONDANO - Ribuan jemaat GPdI dari berbagai daerah di Minahasa dan Tomohon berkumpul untuk mengantar Pendeta HOH Awuy ke tempat peristirahatan terakhir.

Sejak pukul 12.00 Wita, jemaat yang umumnya mengenakan pakaian putih mulai menunggu di sepanjang Jalan Boulevard Tondano. Mereka setia menanti sambil berbaris rapi di sisi kiri dan kanan jalan.

Saat mobil jenazah yang mengantar Pendeta Awuy tiba di Kelurahan Koya, Kecamatan Tondano Selatan, jemaat langsung berkerumun dan beberapa orang memindahkan peti tersebut pada kereta jenazah yang telah dipersiapkan.

Suasana haru nampak saat jemaat mulai menyanyikan lagu rohani. Puluhan jemaat bahkan terlihat menitikkan air mata mengenang sosok pria tersebut.

Saat kereta jenazah mulai bergerak, ribuan jemaat berjalan bersama di depan dan belakang kereta tersebut. Kumandang lagu rohani yang berisi bait-bait penyerahan pada Tuhan terus berkumandang.

Semakin jauh kereta mayat berjalan, semakin banyak jemaat yang mengantar. Arus lalu lintas dialihkan sementara karena seluruh badan jalan tertutup lautan manusia.

Suasana mendadak berubah saat peti jenazah melewati kediaman Pendeta Awuy di Kelurahan Roong, Kecamatan Tondano Barat. Suara tangis semakin nyaring terdengar. Puluhan jemaat yang berdiri di samping jalan melemparkan bunga pada peti tersebut. Bunga beraneka warna yang dilemparkan seolah menjadi bukti kecintaan jemaat pada sosok Pendeta Awuy yang telah memimpin GPdI Sulut.

Jenazah Pendeta Awuy selanjutnya dibawa ke gereja GPdI Pusat Tondano yang berada di samping Lapangan Sam Ratulangi Tondano. Saat ibadah singkat sedang dilaksanakan, ribuan jemaat tetap setia menanti di luar gedung gereja.

Sekitar 30 menit kemudian, rombongan bergerak kembali menuju lokasi Pusgiat GPdI di Tondano Barat, lokasi pemakaman sang pendeta. Ratusan jemaat yang mengendarai sepeda motor berada pada barisan paling depan untuk membuka jalan.

Lokasi Pusgiat dipilih sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi Pendeta Awuy karena jemaat ingin memberi penghargaan atas jasa dan kerja kerasnya saat memimpin GPdI dan bisa membangun fasilitas yang dijadikan pusat berbagai kegiatan yang dilakukan GPdI.

Sebelumnya, upacara dilaksanakan di GpdI Kota Manado. Ribuan jemaat pun hadir dan menggelar doa bersama.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved