Selasa, 7 Oktober 2025

Indonesia Ingin Menjadi Pusat Keuangan Syariah Dunia

Penerapan sistem ekonomi syariah ditujukan untuk mendukung ketahanan ekonomi nasional

zoom-inlihat foto Indonesia Ingin Menjadi Pusat Keuangan Syariah Dunia
TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
Seorang Sales Promotion Girl (SPG) mencoba produk Bank Syariah Mandiri mobile, merupakan layanan banking online berbasis Syariah (IB/Islamic Bangking) di Arena pameran Festival Ekonomi Syariah ke-2 di Jakarta Convention Center, Rabu (4/2).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengharapkan dengan hadirnya bursa komoditi syariah, Indonesia dapat tampil sebagai pusat keuangan syariah terbesar di dunia.

“Kita buktikan kepada dunia internasional bahwa kita mampu menanggalkan predikat dunia ketiga, yang selama lebih dari tiga abad diasosiakan kepada perekonomian negeri kita,” ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana, yang membacakan sambutan mewakili Hatta, saat peluncuran perdagangan komoditi syariah, di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (13/10/2011).

Lebih lanjut Hatta berharap semoga komoditi syariah dapat memberikan nilai kemanfaatan besar bagi umat Islam di tanah air. Pun semoga kehadiran komoditi syariah dapat makin memperluas ranah kegiatan ekonomi produktif yang mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, tegasnya, nilai-nilai universal Islam yang terkuak dalam ekonomi syariah juga telah diterapkan dan dijadikan sebagai bagian terpadu yang ikut mendukung performa pembangunan ekonomi.

Penerapan sistem ekonomi syariah ditujukan untuk mendukung ketahanan ekonomi nasional, sebagai bagian dari upaya bangsa ini membangun kemandirian dan kedaulatan ekonomi.

Sebagai wujud pengembangan ekonomi syariah sejak dua tahun lalu, imbuh Hatta, bangsa ini telah memiliki Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah. UU itu telah sanggup menjadi pranata hukum yang kuat bagi operasional perbankan syariah.

Hingga saat ini, papar Hatta, sektor Perbankan Syariah secara konsisten telah menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan. Dana pihak ketiga Perbankan Syariah terus meningkat dari Rp5,7 triliun (2003) hingga menjadi sekitar Rp89,8 triliun (Juli 2011). Penyaluran dana syariah meningkat dari Rp5,5 triliun (2003) hingga mencapai Rp88 triliun (Juli 2011).

Sementara Ratio Non Performance Financing (NPF) perbankan syariah juga berada pada posisi yang sehat, yaitu berada pada posisi 3,75 persen (Juli 2011).

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved