Selasa, 7 Oktober 2025

Monumen Yonaguni: Misteri Piramida Bawah Laut di Jepang, Buatan Manusia atau Keajaiban Alam?

Terdapat piramida bawah laut misterius di Jepang yang sampai sekarang masih memicu perdebatan para ilmuwan, apakah ini buatan manusia?

Dok. thebrighterside.news
MONUMEN YONAGUNI JEPANG - Temuan piramida bawah laut misterius di Laut Jepang, yang dinamakan Monumen Yonaguni. Bangunan ini masih memicu perdebatan para ilmuwan, apakah buatan manusia atau keajaiban alam. 

TRIBUNNEWS.COM - Terdapat piramida bawah laut misterius di Jepang yang sampai sekarang masih memicu perdebatan para ilmuwan, apakah ini buatan manusia atau tercipta secara alami. 

Ya, piramida itu merupakan struktur batu besar yang kini akrab disebut Monumen Yonaguni. Lokasinya terletak sekitar 25 meter di bawah permukaan laut, di lepas pantai Kepulauan Ryukyu, Jepang. 

Pertama kali, monumen ini ditemukan pada tahun 1986 oleh seorang penyelam lokal. Bentuknya menyerupai kuil, anak tangga bertingkat, serta tepi-tepi batu yang tajam dan simetris. 

Dengan tinggi hampir mencapai 27 meter, monumen ini membuat para ilmuwan berdebat, apakah struktur batu besar ini buatan manusia atau memang tercipta secara alami?

Jika memang benar dibangun oleh manusia, maka usianya diprediksi lebih dari 12.000 tahun, yang artinya, monumen ini lebih tua dari piramida Mesir dan Stonehenge. 

Lebih dari itu, Monumen Yonaguni bisa mengubah pandangan kita tentang sejarah peradaban manusia. 

Perdebatan tentang Monumen Yonaguni

Perdebatan tentang Monumen Yonaguni salah satunya ada di dalam sebuah podcast Joe Rogan Experience. Dalam podcast berdurasi lebih dari empat jam itu, terdapat sepenggal diskusi antara penulis Graham Hancock dan arkeolog Flint Dibble membahas Monumen Yonaguni. 

“Saya telah melihat banyak hal yang luar biasa yang dibentuk oleh alam, dan saya tidak melihat struktur ini dibangun oleh manusia,” ucap Dibble tentang Monumen Yonaguni. 

Sementara itu, Hancock berseberangan dengan Dibble, dia meyakini monumen ini merupakan bukti dari peradaban kuno yang telah hilang. 

"Bagiku, Flint, sungguh menakjubkan bahwa kau melihat itu sebagai hal yang benar-benar alami, tetapi kurasa kita hanya punya sudut pandang yang sangat berbeda,” balasnya. 

Hancock menjelaskan struktur itu memperlihatkan rancangan yang cerdas dan tanda-tanda ukiran manusia. Mulai dari anak tangga yang diukir, lengkungan hingga terdapat ukiran mirip wajah yang terukir di beberapa bagian monumen.

Salah satu yang membela monumen tersebut buatan manusia adalah Profesor Masaaki Kimura, seorang ahli geologi kelautan di Universitas Ryukyu. Dikutip dari newscientist.com, Kimura berpendapat bahwa kekuatan alam tidak dapat menjelaskan desain bangunan yang terlalu teratur. 

Baca juga: Banyak Orang yang Senang dengan Aroma Hujan, Ternyata Ini Penjelasannya!

Sementara dari penjelasan thebrighterside.news, penelitian Kimura menjelaskan bahwa dia menemukan jalan-jalan, bangunan seperti kastil, bahkan ukiran berbentuk binatang, yang makin memperkuat gagasan bahwa Monumen Yonaguni adalah karya tangan manusia. 

Masih dari penelitian yang sama, Kimura memperkirakan monumen tersebut berasal dari peradaban 10.000 tahun yang lalu atau pada Zaman Es, ketika permukaan laut jauh lebih rendah. Yang berarti monumen ini merupakan salah satu bangunan dari kota atau situs yang tenggelam karena permukaan laut naik. 

Itulah kisah Monumen Yonaguni di Jepang yang sampai sekarang masih menjadi perdebatan menarik di kalangan ilmuwan. 

Baca juga: Menyapa Diam-diam ala Shoegaze: Ini 3 Band Lokal yang Wajib Kamu Dengarkan

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved