Senin, 29 September 2025

Menyapa Diam-diam ala Shoegaze: Ini 3 Band Lokal yang Wajib Kamu Dengarkan

Bukan sekadar genre musik, tapi atmosfer, gelombang suara dan eksperimen efek. shoegaze, yang terkesan ramai namun uniknya mampu menenangkan hati.

|
Pexels.com
MUSIK SHOEGAZE INDONESIA - Shoegaze bukan sekadar genre musik, tapi atmosfer, gelombang suara dan eksperimen efek. Kesan pertama mendengarkan, Shoegaze terdengar ramai, namun uniknya menenangkan hati. 

TRIBUNNEWS.COM - Bukan sekadar genre musik, tapi atmosfer, gelombang suara dan eksperimen efek. Itulah shoegaze, yang terkesan ramai namun uniknya mampu menenangkan hati di tengah hingar bingar kehidupan.  

Shoegaze muncul dari kancah musik alternatif dan indie di Inggris pada akhir 1980-an. Mengutip ourworldmusic.com, saat itu beberapa band bereksperimen dengan suara-suara baru yang mendorong batas-batas musik rock tradisional.

Masih dari sumber yang sama, dijelaskan shoegaze mendapat pengaruh dari beberapa subgenre termasuk post-punk, noise rock dan dream pop.

Musik shoegaze menggunakan reverb, delay, chorus, dan distorsi untuk meliputi instrumentasi—bahkan hingga membuat vokal terdengar seperti bagian dari tekstur, bukan sebagai pusat narasi.

Band-band seperti My Bloody Valentine, Slowdive dan Ride memelopori pendekatan genre ini, yang menyusun lagu bukan dari melodi bersih dan naratif tapi dari tekstur suara yang mendalam dan emosional. 

Meski sempat meredup di era Britpop dan grunge, Shoegaze kembali menemukan pendengarnya di awal 2000-an dan menjalar ke berbagai penjuru dunia—termasuk Indonesia.

Shoegaze di Indonesia: Dari Pinggiran ke Panggung Independen

Di Indonesia, shoegaze memang bukan genre arus utama. Namun, justru dari lapisan bawah skena musik independen muncul beberapa band dengan suara yang mampu bersaing dengan rilisan luar negeri. 

Kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, hingga Surabaya menjadi tempat tumbuhnya berbagai band dengan sentuhan shoegaze yang khas: lebih organik, mentah, dan sering kali bercampur dengan unsur dream pop, post-rock, atau bahkan emo.

Meski tidak banyak, band-band ini telah membentuk komunitas kecil namun kuat. Mereka merilis musik melalui platform digital, label independen, hingga kompilasi kolektif, menjadikan shoegaze Indonesia sebagai permata tersembunyi yang patut digali.

Untuk kamu yang penasaran dengan band-band Shoegaze asal Indonesia dan ingin mulai mendengarkannya, tenang saja.

Tribunnews sudah mengumpulkan 3 band Shoegaze Indonesia yang sedang tumbuh dari lapisan bawah skena musik Tanah Air. Simak selengkapnya di bawah ini; 

1. Heals

Band yang berasal dari Bandung ini cukup dikenal dalam skena Shoegaze karena sudah menyapa penikmat musik Tanah Air sejak 2013 lalu.

Heals menyuguhkan musik yang berlapis, eksperimental, dan penuh energi, menggabungkan elemen shoegaze klasik dengan aransemen modern dan produksi yang apik.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan