Modus Kunci Nyantol dan Kunci Palsu Digunakan Pelaku Curanmor di Denpasar

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR -- Sebanyak 7 tersangka kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) diringkus Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Denpasar.

Mereka ini adalah pelaku yang selama 3 bulan terakhir ini melancarkan aksinya di sejumlah tempat di Denpasar.

"Dalam tiga bulan terakhir marak terjadi kasus curanmor di wilayah hukum Polresta Denpasar. Setelah melakukan Anev, lalu tim berpencar ke Lombok dan sejumlah tempat di Jatim untuk melakukan lidik dan memburu pelaku," ujar Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan kepada media di Mapolresta Denpasar, Senin (23/5/2016) Siang.

Mereka berasal dari dua kelompok berbeda dan ditangkap secara terpisah. Beberapa orang berasal dari kelompok Jawa Timur dan ditangkap di Lumajang Jawa Timur.

Dua orang yang dibekuk di antaranya Samikat alias Ikat (31), Agus Haiyanto alias Agus (19) dari Kelompok Lombok.

Sementara dari Kelompok Jatim yang diamankan yakni Harianto (41), Budi Santoso (35), Patla (42), Maryono (53) dan Uman Balok (44).

Polisi terpaksa menembak kaki tersangka Agus, Harianto, Budi Santoso dan Patla karena melawan petugas.

Namun yang hingga dirilis tadi masih mengalami kesakitan akibat timah panas hanya Harianto saja.

Motor hasil curian mereka dibawa ke Jawa Timur melalui ekspedisi jalur darat dilanjutkan jalur laut melalui Pelabuhan Gilimanuk.

Motor-motor hasil curian, diangkut menggunakan mobil ekspedisi dan ditutupi dengan terpal.

Sebelum diangkut, surat-surat palsu disertakan oleh mereka yang berbeda dengan nomor rangka mesin sepeda motornya.

Kawanan pencuri dari Kelompok Jatim ini memilih menyeberangkan motor curian lewat tengah malam, saat-saat petugas pelabuhan tidak teliti memeriksa muatan yang diangkut mobil ekspedisi. 

Terbukti, upaya mereka berhasil. Petugas Pelabuham Gilimanuk berhasil dikelabui dan motor curian melenggang mulus ke Pulau Jawa. 

Modus yang dilakukan oleh mereka yakni memanfaatkan kelengahan pemilik sepeda motor dengan kondisi kunci masih nyantol.