Rekan Seprofesi Tewas Saat Bertugas, Wartawan di Kota Medan Unjuk Rasa

Laporan Wartawan Tribun Medan, Tarmizi Khusairi

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Wartawan Kota Medan menggelar aksi untuk menuntut para penegak hukum, agar kasus pembunuhan wartawan Salam TV diusut tuntas.

"Usut tuntas kasus pembunuhan dan perampokan wartawan Salam TV Zulfan. Serta menangkap para pelaku," kata seorang pendemo Array, Kamis (28/4/2016).

Setelah menggelar orasi di Jalan Diponegoro, para wartawan bertolak ke rumah dinas Kapolda Sumatera Utara. Di rumah dinas Kapolda, wartawan memberi foto wartawan Salam TV yang tewas.

"Penyerahan foto ini, agar Kapolda mengingat korban dan mengusut tuntas kasus ini hingga akar-akarnya," ucapnya.

Sebelumnya, dua orang perompak menyerang kru Salam TV di Muara Belawan, Medan, Rabu (27/4/2016).

Seorang kru yang merupakan kameramen, Zulfan, meninggal dunia.

Informasi yang diperoleh tribun-medan.com di lapangan, aksi perampokan bermula saat kru Salam TV selesai syuting untuk program Ramadhan di wilayah Muara Belawan.

Saat menuju ke daratan, kapal Al Izah GT yang membawa lima orang penumpang masing-masing Zulfan, Fadlan (keduanya kameramen), Andi (pemilik boat), Ustaz Abu Umail (narasumber) dan Safaruddin (produser TV Salam).

Mereka didatangi dua orang tak dikenal yang menumpangi kapal kayu.

Saat itu, salah seorang perompak berpura-pura meminta air mineral. Karena kasihan, kru TV Salam bernama Fadlan memberikan dua botol air mineral.

Ketika memberikan botol air mineral itu, tiba-tiba saja seorang pelaku menarik tas milik Fadlan yang berisikan dua kamera jenis Canon 5D beserta aksesorisnya seharga Rp 200 juta.

Tak mau kehilangan tasnya, Fadlan sempat melompat mengambil tas, namun dibacok.

Melihat temannya dibacok, Andi dan Julfan menyusul melompat dari kapal. Namun naas, Julfan tenggelam karena tak mampu berenang di lautan.

Usai berhasil merampas tas kru TV Salam, para pelaku yang belum diketahui identitasnya kabur.