Keindahan dan Kemegahan Gerbang Kudus Kota Kretek Senilai Rp 16 Miliar
Pembangunan gerbang penanda masuk wilayah, yang dibiayai oleh PT. Djarum senilai Rp 16,125 miliar.
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro Roziki
TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - Gerbang Kudus Kota Kretek, yang berada di pintu masuk wilayah Kudus dari arah Semarang, akhirnya diresmikan, Rabu (27/4/2016) malam.
Bupati Kudus, Musthofa, didapuk untuk meresmikan pembangunan gerbang penanda masuk wilayah, yang dibiayai oleh PT. Djarum, senilai Rp 16,125 miliar tersebut.
Hadir dalam peresmian tersebut CEO PT. Djarum, Victor Hartono, serta jajaran Forkopimda setempat.
"Saya bersyukur, malam ini cuaca Kudus tak hujan. Padahal saya berangkat dari Semarang tadi hujan cukup deras," ucap Musthofa.
Tari Kretek, menjadi sajian pembuka untuk para hadirin.
Sebelum akhirnya Bupati Kudus Musthofa, menandatangani prasasti peresmian, serta dilanjutkan pemutaran video yang menceritakan filosofi dari bentuk gerbang megah tersebut.
"Kami sebagai pemerintah daerah mengucapkan terima kasih kepada PT. Djarum, dengan ini semua dari penjuru tanah air, yang masuk ke sini akan mafhum bahwa Kudus adalah Kota Kretek," ucap Musthofa.
Senior Bisnis Development Manajer PT. Djarum, FX Supanji, mengatakan gerbang ini melambangkan kota asal dari rokok kretek.
Oleh karena itu, sambung dia, diberi nama Gerbang Kudus Kota Kretek (GKKK).
Pekerjaan pembangunan Gerbang Kudus Kota Kretek dimulai 2 Januari 2014.
Akan tetapi, sambung dia, karena ada bencana banjir maka groundbreaking atau peletakan batu pertamanya baru dilaksanakan pada 22 April 2014, dan akhirnya selesai pada 12 Juli 2015.
"Total yang waktu yang diperlukan untuk pembangunan adalah 1,5 tahun, dengan biaya yang difasilitasi PT. Djarum ini sebesar Rp 16,125 miliar," tuturnya.
Ditandaskan, Gerbang Kudus Kota Kretek memiliki filosofi dalam setiap unsur bangunannya.
Diterangkan, bagian atas yang berbentuk daun tembakau dengan jumlah jari-jari sebanyak 59.