Komandan Batalyon dan Seorang Ibu Mengadu ke Kapolda, Prajurit Tewas hingga Polwan Batal Menikah
Lestari mengatakan, sesudah ayah Neni meninggal dunia, pihak calon suami Neni memutuskan tidak jadi menikahi Neni.
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG -- Komandan Batalyon Infanteri Tri Wira Eka Jaya (TWEJ) Letnan Kolonel Inf Bahtiar mendatangi Kapolda Lampung Brigadir Jenderal Ike Edwin, saat berkantor di Lapangan Saburai, Kamis (24/3/2016).
Bahtiar mengadukan kasus kecelakaan lalu lintas yang menimpa prajuritnya Praka Arli.
Bahtiar mengatakan, Praka Arli mengalami kecelakaan lalu lintas di depan markas batalyon TWEJ, Natar, Lampung Selatan, sekitar enam bulan lalu.
Praka Arli yang mengendarai sepeda motor ditabrak mobil yang dikendarai Polwan Polres Lampung Tengah Brigadir Satu Neni.
Praka Arli sempat kritis dan akhirnya meninggal dunia. "Saya mau menanyakan perkembangan kasus kecelakaan ini sampai mana," ujar Bahtiar di hadapan Kapolda.
Lestari, ibu Polwan Polres Lampung Tengah Briptu Neni, pun mencurahkan isi hatinya di hadapan Kapolda Ike Edwin, usai Komandan Batalyon Tri Wira Eka Jaya (TWEJ) Letnan Kolonel Inf Bahtiar mengadukan masalah kecelakaan lalu lintas tersebut.
Bahtiar dan Lestari duduk berdampingan.
Lestari mengutarakan, pihaknya sudah berusaha mediasi dengan keluarga Praka Arli.
Beberapa hari setelah kecelakaan terjadi, Lestari mendatangi keluarga korban.
Lestari meminta izin agar anaknya melangsungkan pernikahan yang sudah direncanakan berlangsung pada Oktober 2015.
Lestari mengutarakan, ayah Neni mengalami sakit parah hingga harus cuci darah.
Ayahnya berharap Neni menikah. "Pihak korban tidak mengizinkan anak saya menikah. Akhirnya kami tunda pernikahan itu," ujar Lestari.
Lestari kembali datang ke keluarga korban untuk perdamaian. Menurut dia, pihak keluarga korban mengajukan dua syarat perdamaian.
"Istri korban minta dijadikan PNS dan minta uang ganti rugi Rp 300 juta," ujar Lestari.