Selasa, 7 Oktober 2025

Melihat Kepiawaian Penyandang Disabilitas Melukis dengan Mulut dan Kaki

"Mau dikasih ke Pak Jokowi, sebagai hadiah, Pak Jokowi sudah jadi kakek," kata Akom.‎

Pria kelahiran 10 Oktober 1952 itu menceritakan kota Roma, Paris dan Hongkong yang membuatnya paling berkesan. Sebab di tiga kota itu, ia menikmati sejara kuno.

Apalagi, Sayang merasa hasil karyanya dihargai diluar negeri. Pesanan lukisan Sayang paling banyak dibeli warga Jepang.

"Kalau dibandingkan di sini, berapa persen. Banyak ke Jepang," kata Sayang yang mengenakan batik coklat itu.

Sayang juga melihat pemerintah belum memberikan perhatian kepada seniman apalagi pelukis disabilitas.

Hal itu berbeda dengan negara luar yang sering memberikan perhatian berupa pameran-pameran reguler.‎

"Di luar negeri kita dihargai," katanya.

Lukisan Sayang paling rendah dihargai Rp 10 juta sampai mencapai 100 ribu dollar US.

Meskipun, kedua tangannya lumpuh sejak lahir tidak menyurutkan Sayang beraktivitas normal.

Bahkan, kata Sayang, dirinya mampu berkeliling kota Medan dengan menyerti mobil Toyota Fortuner.

"Saya bisa stir mobil, rem pun mampu, pakai Fortuner," imbuhnya. 

Sayang yang datang bersama istrinya ke Jakarta mengaku telah memiliki galeri lukisan yang diberi nama Bangun Gallery.

Ia juga mengajar lukisan bagi pemula. "Kalau penyandang disabilitas tidak perlu bayar," ujarnya sambil tersenyum.

Pameran bertema 'Membuka Cakrawala dan Aksesabilitas Seniman Disabilitas' itu dibuka Ketua DPR Ade Komarudin.

Pameran digelar di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, 14-16 Maret 2016.

Akom sempat berkeliling ditemani Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved