Blind Trip Jelajah Lampung Ala BCL, Pengalaman Lucu Hingga Hal Gaib
Banyak kejadian menarik yang dialami komunitas ini saat berwisata. Mulai dari hal-hal menyenangkan, lucu, unik, sampai bersentuhan dengan yang gaib.
Laporan wartawan Tribun Lampung, Yoga Noldy Perdana
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG – Jalan-jalan menuju kawasan yang belum pernah dijamah oleh orang lain, itulah yang dilakukan oleh Backpacker Community Lampung.
Kegiatan komunitas yang berdiri pada 2011 ini, memiliki konsep wisata beransel atau menjelajah menuju tempat-tempat eksotik tanpa mengeluarkan biaya besar.
Yang menarik, mereka justru selalu mengunjungi tempat-tempat yang jarang, bahkan belum terjamah oleh manusia. Untuk saat ini mereka hanya melakukan perjalanan dengan mengeksplor Lampung.
Ketua Backpacker Community Lampung, Yudi Gandol menuturkan, komunitas yang memiliki anggota sekitar ratusan orang di media social ini, tidak pernah menentukan waktu yang pasti atau terencana untuk melakukan kegiatan backpacernya sendiri.
“Namanya juga jalan-jalan santai atau travelling bergaya murah, kalau dilihat dana yang dikeluarkan masing-masing orang biasanya maksimal sebesar Rp 150.000 saja. Kadang dalam setahun kita melakukan backpacker hanya sekali, dua kali atau tiga kali. Bergantung kesepakatan anggotanya. Misi dalam komunitas kita ini adalah melakukan trip menuju tempat-tempat yang belum tersentuh oleh orang lain alias masih perawan,” ujar Yudi, Rabu (24/02/16).
Biasanya sebelum melakukan Backpacker, beberapa anggota melakukan survey lokasi. Kebanyakan informasinya dari mulut ke mulut.
Beberapa tempat yang pernah disambangi BCL antara lain adalah, Air Terjun Batu Putu, Pantai Kiluan Tanggamus, Batu Layar Pegadung Kelumbayan. Menurut Yudi, banyak tempat tempat indah yang mereka sambangi memang belum memiliki nama secara resmi.
“Semua tempat-tempat yang pernah kita kunjungi, dulunya masih sangat sepi dari masyarakat umum. Alhamdulillah setelah kami melakukan backpacker di tempat-tempat tersebut, dan kami bantu melakukan promosi lewat media sosial yang ada, sekarang mayoritas tempat wisata tersebut menjadi ramai. Karena selain kami melakukan backpacker, kita juga melakukan upaya promosi agar tempat wisata di Lampung ini dikenal oleh banyak orang,” tuturnya.
Banyak kejadian menarik yang dialami komunitas ini saat berwisata. Mulai dari hal-hal menyenangkan, lucu, unik, sampai bersentuhan dengan hal-hal yang gaib.
Di antaranya adalah ketika mereka melakukan trip menuju suatu tempat tanpa nama di Kabupaten Tanggamus. Di situ ada air terjun yang indah. Mereka ke sana hanya bermodal informasi dari seorang kakek, yang ternyata pernah menuju tempat tersebut 20 tahun lalu.
Dalam situasi kondisi seperti itu, mereka melakukan blind trip atau jelajah buta yang hanya berdasarkan petunjuk seadanya dari seorang kakek.
Di sana komunitas ini mendapat kesulitan. Mereka hanya berputar putar selama berjam-jam. Kemudian mendaki perbukitan yang terjal dan aral dan membuka jalan baru. Akhirnya mereka menemukan tempat eksotis yang dimaksud.
“Jikalau kami melakukan trip menuju suatu tempat, pantang bagi kami untuk mundur jika belum berhasil menemukan tempat tersebut. Ini karena pada dasarnya kita semua gemar melakukan backpacker. Rasa puas tersebut baru didapatkan ketika berhasil menuju daerah tersebut,” ucap Yudi.
Pernah juga suatu ketika mereka mengalami zonk trip atau menuju tempat yang tidak sesuai harapan.