Jumat, 3 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Mengunjungi Jantho, Orangutan Sumatera yang Tinggal di Pulau Jersey

Pulau Jersey terletak di selatan pantai Ingris dan lebih dekat dengan semanjung Cotentin Perancis kira-kira sekitar 12 mil sehingga kita bisa melihat

ISTIMEWA
Pulau Jersey terletak di selatan pantai Ingris dan lebih dekat dengan semanjung Cotentin Perancis kira-kira sekitar 12 mil sehingga kita bisa melihat Perancis dengan kasat mata dari Jersey. Walaupun begitu Jersey yang beribu kota St. Herlier diperintah di bawah monarki Inggris dan memiliki mata uang sendiri serta beberapa kebebebasan untuk mengatur administrasi pemerintahan sendiri. 

Dikirimkan oleh Mukhlisin Mukhlis

TRIBUNNEWS.COM, PULAU JERSEY - Pulau Jersey terletak di selatan pantai Ingris dan lebih dekat dengan semanjung Cotentin Perancis kira-kira sekitar 12 mil sehingga kita bisa melihat Perancis dengan kasat mata dari Jersey.

Walaupun begitu Jersey yang beribu kota St. Herlier diperintah di bawah monarki Inggris dan memiliki mata uang sendiri serta beberapa kebebebasan untuk mengatur administrasi pemerintahan sendiri.

Dari Inggris biasanya orang akan bepergian ke Jersey dari bandara Gatwich di London ke bandara Jersey dengan penerbangan 45 menit.

Baca: Pertamina Kirim Bantuan BBM ke Korban Gempa dan Tsunami

Letak pulaunya hampir sama dengan pulau Sabang, kecuali iklim dan suhunya yang lebih dingin karena dipengaruhi hembusan angin dari dataran Perancis.

Arsitektur bangunan lama termasuk sisa-sisa prasejarah manusia Paleolitik (Zaman Batu Tua) masih dipertahankan di beberapa lokasi dimana beberapa castle (istana) yang masih berdiri kokoh dan dijadikan obyek wisata.

Beberapa ruas jalan terlihat sempit dengan dinding batu atau bangunan lama yang tidak dirobohkan, di beberapa tempat saat berpapasan salah satu mobil dari arah berlawanan akan berhenti.

Namun jarang sekali terjadi kecelakaan karena masyarakat disini berlalu lintas dengan sangat baik dan toleran.

Selain itu sepanjang jalan pepohonan di biarkan tumbuh sebagai “payung” dan di pangkas dengan rapi sehingga kita seperti masuk kedalam terowongan hijau.

Hasil pertanian seperti kentang sangat menonjol disini dan di eksport ke dataran Inggris dan negara Eropa lainnya. Di beberapa tempat ada peternakan sapi dan domba untuk memenuhi kebutuhan daging bagi penduduk jersey. Beberapa kebutuhan sehari hari yang tidak tersedia di jersey seperti beras dan pisang di eksport dari negara asia dan Afrika seperti India.

Baca: Pertamina Kirim Bantuan BBM ke Korban Gempa dan Tsunami

Dari beberapa hal yang bisa kita pelajari dari pulau kecil ini saya ingin berbagi tentang bagaimana konsep kebun binatang dan bagaimana masyarakat Jersey mencintai lingkungannya serta makhluk hidup.

Di pulau Jersey ada sebuah Kebun Binatang yang bernama Jersey Zoo yang sangat terkenal di Eropa bahkan dunia terutama kontribusi mereka di dunia konservasi.

Tidak hanya di pulau Jersey namun meluas ke seluruh penjuru dunia mulai dari Afrika hingga Asia termasuk pulau Sumatera.

Kebun binatang ini memiliki tujuan untuk mencegah satwa liar dari kepunahan dan menghubungkan banyak orang untuk mengenal lebih dekat dengan satwa liar di alam.

Selain penduduk asli Jersey banyak juga wisatawan terutama dari Ingris dan Negara eropa lainnya berkunjung ke kebun binatang ini.

Tidak hanya keuntungan dari pendapatan tiket masuk yang di jual, pihak kebun binatang juga berharap mereka dapat mengajak pengunjung untuk mencitai alam dan satwa liar, menyumbang untuk program konservasi di seluruh dunia terutama di daerah habitat asli beberapa satwa di Kebun Binatang Jersey.

Kebun Binatang yang didirikan oleh seorang tokoh Konservasionist dan Naturalist, Gerald Durrel pada tahun 1959 tidak terlalu besar untuk kategori Zoo di Eropa dan jenis satwanya juga tidak terlalu banyak, namun cara mereka menanggani kehidupan satwa di kebun binatang di anggap cukup berhasil.

Bentuk kandang dan tempat beraktivitas satwa di buat se-alami mungkin seperti habitatnya masing-masing dengan di tanami pepohonan dan di pagari sehingga satwa penghuni masih bisa leluasa bergerak dan bermain.

Di Kebun Binatang ini beberapa satwa yang sudah terancam punah di alam liar berhasil di kembangbiakan.

Beberapa diantaranya merupakan satwa endemic Indonesia seperti jalak bali, berang berang Sumatera dan orangutan.

Untuk mengedukasikan masyarakatnya mulai dari usia dini terhadap konservasi satwa liar dan lingkungan hidup pihak pengelola kebun binatang menggratiskan ticket masuk untuk siswa sekolah sepanjang tahun.

Manajemen mencari pendanaan dari sponsor atau pihak ketiga untuk menutupi biaya operasional untuk para siswa mulai dari tinggkat anak-anak sampai remaja saat berkunjung ke kebun binatang.

Ada juga program volunteer untuk orangtua yang ingin menghabiskan sebagian waktunya untuk bekerja di kebun binatang.

Biasanya mereka diberikan pekerjaan ringan seperti memotong buah untuk pakan satwa di dalam kebun binatang.

Mereka bekerja sehari dalam seminggu untuk beberapa jam sesuai dengan schedule yang disepakati dengan manajemen kebun binatang.

Beberapa mahasiswa juga melakukan magang di kebun binatang ini termasuk mahasiswa yang berasal dari luar jersey dan Inggris.

Sebagian dari keuntungan dari pengelolaan kebun binatang dan penggalangan  dana lainnya di sumbangkan untuk project konservasi untuk menyelamatkan satwa liar di seluruh dunia.

Kotak-kotak amal disediakan di setiap sudut kebun bintang dengan ajakan pengunjung berpartisipasi menyumbang untuk project konservasi.

Biasanya ada staff Kebun Binatang yang bertugas menjelaskan kepada pengunjung tentang masing masing satwa termasuk masalah kelestarian dan kerusakan habitat untuk beberapa satwa terancam punah.

Pihak kebun binatang juga secara aktif mengirim staffnya dan tenaga ahli untuk membantu mensuksekan program konservasi di pelosok dunia seperti membantu staff local di Madagaskar dan Mauritius untuk mengajari mereka melakukan perkembangbiakan beberapa jenis burung dan primate yang terancam punah.

Di dalam komplek Kebun Binatang ada sebuah gedung dengan arsitektur lama yang digunakan sebagai tempat kursus (training) dan workshop, namanya Durrell Conservation Academy.

Setiap tahun mereka membuka kursus untuk umum terutama pekerja konservasi dan staff Kebun Binatang. Ada beberapa jenis kursus mulai dari yang hanya dua minggu hingga tiga bulan. Hal inilah yang menjadikan alasan utama saya berkunjung ke pulau Jersey.

Saya diberikan kesempatan oleh pihak Kebun Binatang untuk mengikuti kursus selama satu bulan. Kursus yang saya ikut bernama ESR  (Endangered Spesies Recovery).

Disini kursusnya ada yang berbayar dan gratis yang diberikan pihak Kebun Binatang untuk pekerja konservasi yang tidak memiliki dana sendiri atau sponsor.

Staff pengajarnya berasal dari intenal Kebun Binatang terutama peneliti yang lama bekerja di project lapangan di seluruh dunia.

Beberapa diantara mereka ada yang sudah bergelar professor dan doctor.

Kita akan diajarkan tentang bagamaina mengelola sebuah project konservasi seperti proteksi habitat, cara melakukan survey, breeding programm atau cara mengembang biakan satwa yang terancam punah, pemberdayaan ekonomi masyarakat dan program edukasi.

Selain itu juga ada pelatihan mengunakan teknologi baru untuk mendukung konservasi seperti radio telemetry, GIS, dan beberapa software untuk mengolah data penelitian.

Terakhir juga diajarkan melalukan fundraising atau cara mencari pendanaan atau sponsor untuk menjalankan sebuah project konservasi.

Beberapa pekerja konservasi dari Indonesia terutama pulau Sumatera sudah mengikuti kursus ini dan merekomendasikannya karena sangat bermanfaat untuk pengembangan kapasitas dan membangun koneksi di dunia konservasi.

Ada hal menarik di Kebun Binatang Jersey dan menjadi tujuan lain saya berkunjung kesini. Anak Orangutan Sumatera yang berumur sekitar tujuh tahun dan diberi nama Jantho.

Ada enam invidu orangutan di Kebun Binatang Jersey, dan semuanya merupakan generasi yang lahir di kebun binatang.

Baca: Gagal Rebut Podium di Final, Galang Hendra Masih Pembalap Terbaik Tim bLU cRU Challenge

Saat Jantho lahir lembaga tempat saya bekerja SOCP (Sumateran Orangutan Conservation Program) baru saja meresmikan sebuah program pelepasan Orangutan di Jantho.

Sebuah program yang saat ini telah berhasil melepas liarkan 120 Orangutan yang sebelumnya di pelihara secara illegal kemudian di kembali kealam liar.

Saat Orangutan Jantho lahir staff Kebun Binatang Jersey Zoo yang sehari hari  bertugas merawat induk Jantho sedang berkunjung  ke Aceh tepatnya di Stasiun Reintroduksi Orangutan Jantho. Kemudian timbul ide dari staff Jersey Zoo tersebut untuk memberi nama bayi Orangutan yang baru lahir tersebut dengan nama Jantho.

Tujuannya adalah untuk mengkampanyekan program Reintroduksi Orangutan Jantho dan memberikan dukungan moral untuk program Jantho yang saat itu baru berjalan.

Kini Jantho tumbuh sehat di pulau Jersey bersama dengan keluarganya yang lain, sementara program Jantho juga sejauh ini telah berjalan dengan baik dan telah lahir beberapa bayi di hutan Jantho dari beberapa induk Orangutan yang sebelumnya di pelihara manusia.

Bagi masyarakat Jersey kelahiran Jantho disambut suka cita karena proses kelahirannya cukup mendebarkan saat induknya harus di operasi caesar karena tidak bisa lahir normal dan dilakukan oleh dokter kandungan manusia.

Proses ini di buatkan filem dan membuat masyarakat Jersey seakan memiliki ikatan emotional antara satwa yang notabene berasal dari pulau Sumatera dan saat ini mendiami Kebun Binatang mereka.

Menurut data yang dikeluarkan pemerintahan jersey, Harapan hidup penduduk di pulau Jersey rata-rata antara 80-85 tahun, dan kita masih dengan mudah menemukan lansia dengan pasangannya di tempat tempat umum termasuk kebun binatang.

Lingkungan yang bersih, makanan yang sehat membuat masyarakat Jersey sangat jarang sakit. Selama disini saya belum pernah mendengar sirine ambulance atau melihat ambulance di jalan raya. Rumah sakit juga tidak sebanyak di tempat kita.

Banyak tempat di Jersey yang bisa di gunakan untuk berkumpul dengan tenang bersama keluarga di hari libur seperti taman kota, beberapa taman nasional yang dilindungi tapi masih terbuka untuk umum untuk tracking dan kegiatan positif lainnya.

Satwa liar endemic Pulau Jersey juga hidup dengan aman dan menjadi pemandangan yang menarik minat wisata. Andai saja kita bisa belajar dan mengpalikasikan beberapa hal positif dari pulau Jersey maka saya yakin Aceh juga akan bisa lebih indah dan nyaman untuk kita semua, semua makhluk ciptaan Allah yang maha kuasa, semoga.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved