Tribunners / Citizen Journalism
Cowell Development Optimis Tingkatkan Kinerja Bisnis
Kendati terjadi perlambatan ekonomi secara global yang terjadi sejak beberapa tahun lalu dan menyebabkan lesunya penjualan sektor properti Indonesia d
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kendati terjadi perlambatan ekonomi secara global yang terjadi sejak beberapa tahun lalu dan menyebabkan lesunya penjualan sektor properti Indonesia dalam tiga tahun belakangan, PT Cowell Development Tbk (Kode Saham: COWL), perusahaan pengembang properti berskala besar di Indonesia, dinilai mampu bertahan di tengah lesunya kondisi perekonomian secara global ini dengan baik.
Baca: Logo dan Karakter Ala Jepang Asian Games Mulai Dipromosikan Media TV TBS
Pada tahun 2017, Perseroan mampu menjaga pertumbuhan kinerja masing-masing segmen usaha, baik residensial maupun komersial. bersama entitas anak, Perseroan berhasil menyelesaikan proyek Lexington, Mahogany, dan Pinewood. Perseroan juga memulai pembangunan tower 2 di proyek Acacia Tower serta perumahan The Banyan di kawasan The Oasis serta pengembangan lahan residential di Balikpapan, Kalimantan Timur yaitu Borneo Paradiso.
Dalam paparan Media, usai RUPS Tahunan di Jakarta, Senin (08/05/2018), Presiden Direktur PT Cowell Development Tbk, Darwin F Manurung mengatakan, “Meskipun secara umum kondisi bisnis properti dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan, namun munculnya berbagai kebijakan strategis yang dilakukan Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) seperti, LTV Inden, Tax Amnesty, BI Rate yang rendah, Pajak PPH, DIRE (Dana Investasi Real Estate), dan regulasi kepemilikan asing dinilai cukup membantu peningkatan daya beli masyarakat dalam sektor properti sehingga manajemen Perseroan mampu menyiasati dengan baik dan membukukan nilai penjualan sebesar 525 Milliar pada tahun 2017."
Baca: Undang Pemerintah Daerah, Kemendes PDTT Ingin Percepat Penyaluran Dana Desa
“Ya kendati kondisi sektor properti dalam tiga tahun mengalami penurunan, namun tidak menyurutkan Perseroan untuk terus meningkatkan kinerja bisnis di tengah tantangan yang ada,” ujarnya.
Bicara soal sektor properti, Darwin melihat, pasar properti Indonesia tetap menjadi primadona sebagai investasi jangka panjang yang menjanjikan. Apalagi harga yang terus menanjak, sampai dengan pemasukan pasif yang bisa di dapat dari hasil sewa.
“Ya serangkaian program tersebut tentu akan memberikan sentimen positif oleh para pelaku pasar. Tax Amnesty dengan beberapa regulasi Pemerintah lainnya pun bisa menjadi momen titik balik yang luar biasa untuk kondisi properti di tahun 2018.” ujarnya.
Selain itu beliau menyatakan, tahun 2018, Cowell akan melakukan ekspansi dan membangun proyek baru. Tekad untuk melakukan ekspansi tersebut, dengan melihat Animo masyarakat yang tinggi dan respons pasar terhadap produk hunian yang dibangun Cowell Development pada tahun lalu, membawa keyakinan dan optimistis bahwa tahun 2018 ini tetap akan tumbuh dan berprospek cerah.
“Cowell masih menanti momen yang tepat untuk meluncurkan proyek baru. Pertimbangan utama perusahaan itu adalah efek gulir dari kebijakan pengampunan pajak alias tax amnesty yang diharapkan bisa membawa banyak dana tunai ke Indonesia, dan dibelanjakan untuk membeli properti.
“Meskipun di tahun 2017 tak menelurkan proyek anyar, Cowell optimistis bisa memenuhi target pertumbuhan 10%,”ujanya.
Hingga kini, Cowell masih memiliki landbank alias tabungan lahan sekitar 70 - 80 hektare (ha). Landbank terluas berada di proyek Borneo Paradiso. "Ada rencana akuisisi landbank, pilihan kami masih di kota," ujar Darwin.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.