Jumat, 3 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Salam dari Raudah

Ke Baitullah kami akan kembali Ke Raudah, setiap umat muslim di belahan dunia manapun berharap berada di sana pula

Editor: Toni Bramantoro
zoom-inlihat foto Salam dari Raudah
ist
Heru Pujihartono (kiri) dan Tubagus Adhi (kanan) usai Raudah

Oleh: Heru Pujihartono dari Madinah

Ke Baitullah kami akan kembali. Ke Raudah, setiap umat muslim di belahan dunia manapun berharap berada di sana pula.                

Senin (5/10) pagi waktu Saudi. Sebagaimana diketahui, sejak berada di tanah suci pada 17 September untuk menunaikan ibadah haji 1436 H atau 2015 ini, saya  secara rutin memberikan laporan dari dinamika proses ibadah haji 2015 ini kepada Tribunnews di Jakarta.                                                                               

Kami tiba di Madinah Minggu selepas Maghrib, setelah menempuh perjalanan panjang Mekkah-Madinah sekitar 350 km dengan bus lebih dari enam jam. Memang tidak terlalu terburu-buru.                           

Setiba di Madinah, seluruh rombongan beristirahat sejenak di kamarnya masing-masing.

Saya dan seorang sahabat, tubagus adhi, memperoleh kamar dengan view langsung Masjid Nabawi di Madinah Al Munawaroh ini.

Hotel yang kami tempati, the Golden Ansaar, memang salah satu hotel yang berada di pelataran masjid kebanggaan Nabi Muhammad SAW ini.                          

Setelah beristirahat sejenak, sebagian besar anggota rombongan melakukan 'tur' Raudah atau Raudhoh dengan bimbingan ustaz Farhan.                     

Raudah atau Raudhoh yang berada di bagian depan Masjid Nabawi ini selalu menjadi dambaan kaum muslim untuk bisa shallat di situ.

Raudah selalu 'diincar' satu atau dua jam sebelum shallat lima waktu, tak terkecuali Subuh.                              

Ada tiga masjid yang sangat dimuliakan di dunia, yakni Masjidil Haram di Mekkah Al Mukaromah, Nabawi di Madinah Al Munawaroh, dan Masjid Al Aqsa di Palestina.                                

Tentu menjadi keinginan setiap muslim untuk menyempurnakan ketakwaannya dengan mengunjungi ketiga mesjid termulia di dunia itu dalam hidupnya.

* Heru Pujihartono, pengurus PSSI 2015-2019 dan pemilik perusahaan katering Nendia Primarasa.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved