Jumat, 3 Oktober 2025

Blog Tribunners

Partai NasDem Tak Ingin Berutopia

Mencermati perkembangan politik tanah air, maka sebagai partai yang sedang menjalani proses verifikasi untuk dapat mengikuti pemilu 2014

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-inlihat foto Partai NasDem Tak Ingin Berutopia
tribunnews.com/johnson
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem, Ferry Mursyidan Baldan

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem, Ferry Mursyidan Baldan

TRIBUNNEWS.COM - Mencermati perkembangan politik tanah air, maka sebagai partai yang sedang menjalani proses verifikasi untuk dapat mengikuti pemilu 2014, maka Partai NasDem melakukan langkah-langkah  penguatan internal, baik dari aspek kelembagaan partai maupun sayap-sayap organisasinya, aspek pemahaman pemilu dan sistem politik Indonesia dan aspek penguatan figur dengan membidik (talent scouting) figur.

Ketiga hal ini dilakukan sebagai bagian dari persiapan mewujudkan program cara baru berpartai, bukan sekedar untuk hadir sebagai partai baru.

Dari aspek kelembagaan, konsolidasi dilakukan tanpa mengubah perangkat partai yang ada, tapi justru dengan melanjutkan pembentukkan perangkat sampai ke tingkat Desa/Kelurahan. Langkah ini seiring juga dilakukan pada organisasi sayap partai, seperti pemuda, wanita, mahasiswa yang pada gilirannya nanti akan berperan sebagai "pembawa" pesan dan gagasan perubahan.

Kehadiran secara fisik adalah awal untuk bisa menjadi bagian terdekat dari masyarakat. Dalam pola yang dikembangkan, maka kehadiran fisik kelembagaan NasDem tidak boleh menjadi instrumen 'asing' bagi masyarakat, tapi NasDem hadir sebagai bagaian dari masyarakat itu sendiri.

Kehadiran NasDem di tengah-tengah masyarakat, bukan semata sebagai instrumen Partai, tapi juga harus berfungsi sebagai instrumen masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan harapan masyarakat kepada NasDem. Ini bukanlah hal yang mudah, tapi ini adalah seuatu yang harus dilakukan oleh Partai NasDem.

Aspek peningkatan pemahaman pemilu dan sistem politik bagi jajaran keluarga besar partai NasDem menjadi hal yang penting dan strategis, bukan saja dalam konteks kepentingan partai ( yang insya Allah menjadi) peserta pemilu, tapi keluarga besar NasDem juga menjadi pengawal bagi terselenggaranya pemilu yang fair dan adil.

Bagi NasDem, terlaksananya pemilu yang fair dan adil adalah awal bagi kuatnya legitimasi moral para penyelenggara negara untuk melalukan perubahan. NasDem mencanangkan bagi dirinya untuk ikut pemilu sebagaimana diatur dalam Undang-undang dan berpegang pada etika kompetisi, serta mengharamkan praktek-praktek kecurangan apalagi menang dengan jalan halalkan segala cara.

NasDem tidak ingin berutopia dengan hal ini, tapi NasDem sangat menyadari bahwa kekuasaan yang diperoleh dengan cara tidak benar, pasti tidak akan membawa kebenaran apalagi kebaikan. Sehingga peningkatan pemahaman tentang ke-Pemilu-an menjadi penting bagi jajaran keluarga besar NasDem, untuk menjadi bagian yang juga ikut 'mengawal' pemilu yang jujur, adil dan fair.

Pada aspek rekrutmen figur, partai NasDem melakukan proses pemantauan dan pembidikan figur, atau talent scouting, karena NasDem menyadari bahwa masih terlalu banyak figur anak bangsa yang memiliki integritas dan kabilitas untuk mengemban tugas negara melauli jabatan-jabatan publik, termasuk menjadi anggota DPR dan DPRD.

Harus diakui adanya kesan 'tertutup' dalam proses rekrutmen figur yang dilakukan partai akan menjauhkan kesempatan bagi partai politik dalam mendapatkan figur-figur bagus, berintegritas dan kapabel. Untuk itulah, NasDem takkan segan-segan untuk menemui, mendatangi ataupun mengajak figur-figur  tersebut untuk dapat dicalonkan oleh Partai NasDem.

Dalam pandangan NasDem, adalah kewajiban setiap partai untuk hadirkan sosok berintegritas dan kapabel, dan untuk itu maka menjadi kewajiban NasDem untuk pro-aktif, tidak meminta yang bersangkutan mendatangi kantor-kantor NasDem, tapi justru NasDem yang akan mendatangi figur-figur tersebut.

Karena itulah, maka dalam proses rekrutmen, partai NasDem tidak memberlakukan syarat apapun (apalagi uang untuk alasan apapun), tapi cukup dengan CV atau riwayat hidup saja. Bahkan jika ada yang terbukti, maka ada sanksi yang akan dikenakan, dan yang meminta uang dalam proses pencalegan harus mengembalikan kepada yang bersangkutan.

Dalam konteks ini, partai NasDem ingin memulai sesuatu dengan jalan yang benar, karena NasDem menyadari bahwa proses rekrutmen oleh partai adalah hulu dari baik atau tidak baiknya figur yang akan mengisi jabatan yang berpengaruh pada maju tidak majunya negara ini.

Hal- hal tersebut secara ketat diberlakukan sejak awal oleh partai NasDem, karena NasDem menyadari bahwa negeri akan dan harus menjadi lebih baik, dan semua ini dilakukan tidak secara sendiri oleh NasDem, tapi juga dengan partisipasi masyarakat luas sebagai pemilik negeri ini. Karenanya, agenda politik NasDem, tetap menyesuaikan dengan tahapan verifikasi yang sedang berlangsung, dan fokus pada agenda prioritas, yakni pemilu legislatif, dan tidak terbawa pada agenda politik lainnya, seperti membahas Capres.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved