Minggu, 5 Oktober 2025

Kisah Inspiratif

VIDEO Dari Pandemi ke Sukses: UMKM Gonau Ubah Anyaman Jambi Jadi Produk Laris

“Selain tampilanya yang trendi volumenya juga kita perhatikan, sehingga bisa menampung belanjaan dalam jumlah yang banyak,” katanya.

TRIBUN-VIDEO.COM – UMKM Gonau lahir dari keresahan para pengrajin anyaman Jambi yang menghadapi kesulitan ekonomi di awal pandemi 2020 silam.

Melihat banyaknya keluhan dari pengrajin tentang kondisi tersebut, Irma Tambunan terinspirasi untuk mendirikan UMKM Gonau pada tahun yang sama.

Awalnya, UMKM Gonau hanya berperan sebagai perpanjangan tangan bagi para pengrajin untuk memasarkan produk mereka.

Namun, seiring berjalannya waktu, UMKM ini mulai memperbaiki kualitas produk dan menciptakan produk yang lebih tepat guna, sehingga produk-produk yang dihasilkan oleh para pengrajin dapat diterima dengan baik oleh pasar.

Melihat fenomena banyaknya karyawan yang bekerja dari rumah (WFH) dan mulai mengisi waktu luang dengan berkebun, UMKM ini pun fokus mengembangkan produk pot bunga dari anyaman resam.

Hasilnya, pot bunga anyaman resam karya pengrajin Jambi diterima baik oleh masyarakat, terutama di ibu kota Jakarta.

Bahkan, produk ini mulai banyak ditemukan di beberapa apartemen dan rumah mewah di Jakarta.

sedang berlatih menganyam
Anggota Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) sedang berlatih menganyam

Irma mengungkapkan, dalam sebulan UMKM Gonau mampu menjual hingga 150 pot bunga.

"Padahal kita hanya mengandalkan jalur distribusi online," ujarnya kepada Tribunjambi.com pada Minggu (14/3/2021).

Selain mengandalkan pemasaran online, UMKM Gonau juga telah memiliki lima reseller yang siap memasarkan produknya di Jakarta.

Selain pot bunga dari resam, UMKM ini juga mengembangkan produk tas anyaman.

Produk ini lahir sebagai respon terhadap program pemerintah Kota Jambi yang gencar mengurangi penggunaan kantong plastik.

Irma mengatakan, dengan berkurangnya penggunaan kantong plastik, mereka mencoba menghadirkan tas anyaman yang trendi dan praktis, yang bisa dibawa ke mana saja.

"Selain tampilannya yang trendi, volumenya juga kami perhatikan."

"Sehingga tas ini bisa menampung belanjaan dalam jumlah yang banyak," katanya.

Dalam memproduksi berbagai kerajinan tangan, UMKM Gonau bekerja sama dengan 10 pengrajin di Kota Jambi.

Kisah Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia

Selain itu, UMKM ini juga berkolaborasi dengan beberapa komunitas, seperti Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Ekonomi Kreatif, serta beberapa mahasiswa di Jambi.

Deti, anggota HWDI, menyatakan kebahagiaannya terhadap program yang diadakan UMKM Gonau.

“Program ini memberikan peluang untuk menambah penghasilan bagi anggota HWDI,” katanya.

Irma juga menyebutkan pemanfaatan resam dan komoditas alam lainnya secara tidak langsung berkontribusi pada konservasi alam.

“Dengan memanfaatkan bahan-bahan ini, kita turut serta dalam menjaga kebakaran lahan,” ujarnya.

Selama ini, resam dianggap semak belukar yang dibakar saat pembukaan lahan. Namun, dengan adanya nilai ekonomi dari resam, kini resam tidak lagi dibakar, bahkan ada yang mulai membudidayakannya.

“Oleh karena itu, dengan hadirnya beberapa komunitas, diharapkan kemampuan menganyam ini bisa menyebar dan pesan konservasi ini bisa meluas ke mana-mana,” pungkas Irma.

Mari saksikan liputannya hanya di kanal YouTube Tribunnews.(*)

Sumber: Tribun Jambi

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved