Adaptasi Kenormalan Baru, Tempat Pariwisata di Banyuwangi Mulai Beroperasi, Berikut Daftarnya
Pesona Blue fire yang hanya ada 2 di dunia yang salah satunya ada Banyuwangi, mampu memikat hati kebanyakan wisatawan asing.
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemkab Banyuwangi telah mensosialisasikan skema kenormalan baru (new normal) untuk sejumlah bisnis maupun tempat wisata.
Sebanyak 300 warung rakyat dinyatakan lulus uji sertifikasi protokol kesehatan baik bisnis kuliner, mulai pusat kuliner rakyat, rumah makan, kafe, hingga restoran.
"Sudah ada yang mulai buka dan itu terbatas," ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dalam konferensi pers daring dengan BNPB, Minggu (7/5/2020).
Anas mengatakan pihaknya telah mempertimbangkan faktor kesehatan, serta faktor yang memiliki kerendahan risiko terjadinya penularan Covid-19.
Pemkab Banyuwangi juga melakukan sertifikasi dan uji kompetensi protokol kesehatan ke pemandu wisata dengan melibatkan para ahli Dinas Kesehatan.
Baca: Pemkab Banyuwangi Bagikan Sertifikat New Normal kepada Pemandu Wisata
Baca: 10 Tempat Wisata di Banyuwangi yang Wajib Dikunjungi saat New Normal, Ada Kawah Ijen
Tour Guide dilatih dan disertifikasi soal protokol kesehatan.
"Jadi tempat wisata yang kita buka tempat wisata yang tidak mengandung risiko tinggi penyebaran Covid-19," lanjutnya.
Ia mencontohkan salah satu hotel yang menerapkan konsep staycation, dimana pengunjung berlibur tidak perlu ke luar dari hotel, namun sudah dapat banyak atraksi.
"Ada juga restoran yang kita beri sertifikasi new normal," ujarnya.
Baca: 4 Fakta Kunjungan Jokowi ke Jawa Timur, Puji Banyuwangi Habis-habisan & Sempatkan Blusukan ke Pasar
Baca: Ridwan Kamil Ajak Keluarganya Mendaki Nikmati Blue Fire Kawah Ijen di Banyuwangi
Berikut sejumlah tempat wisata yang sudah mulai dibuka di Banyuwangi:
Kawah Ijen
Bupati Banyuwangi menyebut Kawah Ijen sudah mulai dibuka, namun dengan pengunjung yang sangat terbatas.
Pesona Blue fire yang hanya ada 2 di dunia yang salah satunya ada Banyuwangi, mampu memikat hati kebanyakan wisatawan asing.
Jika dulu jumlah pengunjung tidak pernah dibatasi, bahkan hingga mencapai ribuan yang berkunjung ke Kawah Ijen. Untuk kesana saat ini dibatasi 450 orang.
Pengunjung juga harus melakukan reservasi dengan cara daring (online).
"Blue fire itu kan hanya ada dua di dunia, di Iceland dan satunya di Banyuwangi. Memang kebanyakan orang asing yang mengunjungi Kawah Ijen," ungkapnya.
Taman Gandrung Terakota
Taman Gandrung Terakota juga telah dibuka. Di taman ini ada ribuan visualisasi penari Gandrung dalam bentuk patung.
Menurut Azwar Anas, tempat wisata ini pernah dipuji Presiden Geopark Dunia.
Taman Gandrung Terakota terletak di kaki Gunung Ijen, sekaligus sering menjadi tempat atraksi maupun festival.
"Setiap bulannya ada festival jazz, festival jazz gunung, dan festival Lembah Ijen," lanjutnya.

Agrowisata Tamansuruh
Agrowisata ini memiliki luas 10 hektar dan terletak di kaki Gunung Ijen yang sejuk.
Disini terbentang komiditas unggulan pertanian, mulai padi hitam organic hingga beragam jenis sayur dan buah organik.
Agrowisata ini juga menjadi sarana uji coba lahan pertanian sekaligus agrotourism yang sedang dikembangkan menjadi destinasi penuh kuliner sehat.
"Jadi disini tidak ada makanan gorengan, semuanya organik," lanjutnya.
Bangsring Underwater
Bangsring Underwater merupakan konservasi terumbu karang yang mulai digandrungi anak muda. Pengelola sukses menumbuhkan terumbu karang yang dulu sempat rusak.

"Dulu terumbu karangnya hancur, sekarang tumbuh luar biasa, ini juga sudah mulai buka," ujar Azwar Anas.
Taman Nasional Alas Purwo
Dulu taman nasional ini kurang diminati. Namun dengan kemasan cerita yang unik dan kuat, mampu membuat destinasi ini banyak dikunjungi.
Dengan berbagai atraksi, pengunjung Alas Purwo terbukti mengalami kenaikan yang signifikan dari 137.430 pengunjung di tahun 2017 menjadi 211.049 pengunjung di tahun 2018.

"Jadi tempat wisata yang kita buka tempat wisata yang tidak mengandung risiko tinggi penyebaran Covid-19 menurut BNPB, salah satunya taman nasional," ujar Anas.