Jumat, 3 Oktober 2025

Keunikan Pasar Kebon Watu Gede Magelang, Tidak Bisa Bayar Pakai Uang Rupiah di Tempat Ini

Pasar Kebon Watu Gede resmi dibuka pada Minggu (11/2/2018) oleh Kepala Dinas Pariwisata Magelang, Iwan Sutiarso dengan mengusung konsep tempo dulu

Editor: Arif Setyabudi Santoso
Tribunjogja.com | Rendika Ferri K
Benggol sebagai ganti alat pembayaran Pasar Kebon Watu Gede 

(TribunTravel.com/Gigih Prayitno)

TRIBUNNEWS.COM - Saat ini banyak kita temui pasar modern dengan fasilitas dan tampilan yang membuat pengunjung nyaman untuk berbelanja kebutuhan.

Keberadaan pasar modern yang perlahan mulai menyingkirkan pasar tradisional ini tidaklah menyurutkan masyarakat Magelang untuk membuka pasar tradisional yang tentunya berbeda dengan pasar tradisional lainnya.

Pasar yang dinamai Pasar Kebon Watu Gede ini terletak di Dusun Jetak, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang.

Pasar Kebon Watu Gede resmi dibuka pada Minggu (11/2/2018) oleh Kepala Dinas Pariwisata Magelang, Iwan Sutiarso dengan mengusung konsep tempo dulu yang unik.

Keunikan pasar tradisional ini dikarenakan pasar ini hanya buka di hari tertentu saja, yakni di setiap Minggu Legi dan Minggu Pahing dari pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB.

Legi dan Pahing merupakan penanggalan jawa.

Tidak hanya itu saja, pasar ini juga tidak menggunakan uang rupiah untuk setiap transaksinya melainkan menggunakan Benggol.

Benggol adalah mata uang tempo dulu saat zaman penjajahan Belanda yang berbentuk koin bambu.

Kamu yang tertarik untuk berbelanja di pasar ini bisa menukarkan koin bambu dengan harga per benggolnya hanya Rp 2 ribu.

HALAMAN SELANJUTNYA >>>>

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved