Mantan Tentara Inggris Pertaruhkan Nyawa Lari Maraton di 3 Negara Paling Berbahaya di Dunia
Tahun lalu, half maraton di Baghdad dibatalkan karena mendapat ancaman dari ISIS. Namun, mantan tentara Inggris, Jordan Wylie tetap berlari meski solo
TribunTravel.com/ Rizky Tyas
TRIBUNNEWS.COM - Tahun lalu, half maraton di Baghdad dibatalkan karena mendapat ancaman dari ISIS.
Namun, mantan tentara Inggris, Jordan Wylie tetap berlari meski solo.
Padahal menteri luar negeri telah melarangnya melakukan kegiatan yang berbahaya ini.
Irak adalah satu dari tiga negara berbahaya yang ia kelilingi.
Dua negara lain yaitu Somalia dan Afghanistan juga tak kalah menantang adrenalin.

Wylie yang saat ini menjadi penulis, petualang ekstrem dan bintang acara talk show menjelaskan kepada MailOnline Travel tentang motivasinya melakukan aksi menantang itu.
Tujuannya tak lain adalah untuk membantu mendidik masyarakat dan anak-anak di negara yang ia kunjungi.
Ia melakukan debut larinya yang diberi nama 'Running Dangerously' untuk mengumpulkan lebih dari 100 ribu Euro uang untuk amal proyek Frontline Children, termasuk War Child (Afghanistan), Unicef (Irak) dan Darlington Foundation (Somalia).
Tentu saja ia mempertaruhkan nyanyanya untuk melakukan aksi nekat ini.
Meskipun ia memiliki seorang penjaga bersenjata di Somalia, keamanan penuh dari Grup Kontrol Risiko Inggris di Irak dan Kepolisian Afghanistan mengawasi perlombaan di Afghanistan.