Menikmati Suasana Malam Hanoi di Old Quarter Streets
ka di Jakarta hari bebas kendaraan atau Car Free Day diadakan setiap pagi, lain halnya dengan di Old Quarter Streets, Hanoi, Vietnam.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, HANOI - Jika di Jakarta hari bebas kendaraan atau Car Free Day diadakan setiap pagi, lain halnya dengan di Old Quarter Streets, Hanoi, Vietnam.
Car Free Day (CFD) justru diadakan pada pukul 18.00 hingga 00.00 waktu setempat setiap Jumat hingga Minggu. Old Quarter Streets yang merupakan pusat kota Hanoi, ramai dikunjungi wisatawan asing maupun masyarakat lokal setiap akhir pekan.
Tribunnews.com berkunjung pada Jumat (6/4/2018) malam. Vietnam sudah memasuki musim semi, dan indikator cuaca saat kami tiba di Old Quarter menunjukan angka 20 derajat celsius.
Rombongan kami yang datang pukul 19.00, semula melihat wisatawan berkumpul dan membentuk lingkaran.
Rupanya, terdapat pertunjukan akrobat yang memamerkan aksi dengan tongkat api. Ada juga penyanyi jalanan yang berpakaian rapi, terlihat menghibur wisatawan dengan tembang berbahasa Vietnam.
Old Quarter Streets juga menjadi salah satu tempat untuk berburu oleh-oleh. Pada pinggir jalan, berjajar toko-toko yang menjual makanan, pakaian, hingga souvenir. Souvenir yang tersedia mulai dari gantungan kunci, hingga minuman beralkohol.
Bagi wisatawan yang hendak membawa pulang kopi Vietnam, dapat membeli di salah satu dari jajaran toko sovenir tersebut.
Cao, tour guide kami merekomendasikan kopi dengan merek Trung Nguyen. Bungkusnya berwarna kuning emas, dan dijual 150.000 VND, atau sekira Rp. 92.000.
Selain berburu oleh-oleh, pertunjukan yang sayang untuk dilewatkan di Old Quarter Streets adalah Water Puppet Show. Hampir sama dengan wayang golek, namun bedanya wayang tersebut di gerakkan dari dalam air.
Selama satu jam penuh, pengunjung yang telah membeli tiket seharga 100.000 VND diajak menikmati pertunjukan khas Vietnam tersebut.
Bangku penonton berbentuk tribun, sementara panggungnya berupa sebuah kolam. Pada masing-masing sisi kolam, duduk para penyanyi dan pemain alat musik yang menggunakan pakaian tradisional.
Pertunjukan Water Puppet Show pun semakin menarik dengan nyanyian serta permainan alat musik tersebut. Namun sayang, pertunjukan tersebut dimainkan dengan bahasa Vietnam.
Dari penjelasan tour guide, kami mengetahui jika pertunjukan Water Puppet Show bercerita tentang perjuangan masyarakat Vietnam melawan penjajah.
Bonekanya berukuran tak jauh berbeda dari wayang golek, dan dihias sesuai karaktenya. Mulai dari berbentuk naga, hewan ternak, masyarakat, hingga raja.