Takjub dengan Keindahan Trang An di Vietnam
Trang An di Vietnam memiliki pemandangan spektakuler terdiri dari batu kars dan lembah yang dikelilingi tebing.
Empat gua tersebut luasnya berbeda-beda. Namun, semuanya terlihat dipasangkan bohlam di bagian dinding.
Setiap kali melewati gua, ibu pendayung memperlambat laju sampan. Seakan kami diminta menikmati kedalaman gua, yang entah kapan akan kami kunjungi kembali.
Stalaktit dalam gua juga cukup rendah, salah satu dari kami bahkan kepalanya harus digeser paksa oleh ibu pendayung sampan. Sebabnya, kami tak mengerti bahwa ia meminta untuk merunduk dalam bahasa Vietnam.
Sebelumnya kami memang sudah diingatkan oleh Kao, bahwa masyarakat Vietnam hanya sedikit yang mengerti bahasa Inggris.
Pada tengah perjalanan, seharusnya kami bisa menepi di pulau kecil yang terdapat bangunan serupa kuil. Bangunan tersebut juga turut menjadi lokasi syuting film Kong: Skull Island.

Dari cerita Kao pula, di lokasi tersebut masih hidup suku asli setempat. Mereka benar-benar tinggal di pulau dekat tebing tersebut.
Sayang, lantaran cuaca yang tidak kondusif dan badan yang semakin menggigil, kami meminta pendayung sampan (tentu dengan bahasa isyarat) untuk segera menuju tempat semula.
Saat hampir tiba di lokasi pintu masuk, tiba-tiba pendayung sampan menepi di salah satu pinggir tebing. Sekira 3 ibu pendayung sampan sudah berada di tepi tebing tersebut lebih dulu.
Kami sempat kebingungan, lantaran ia berkali-kali berbicara dalam bahasa Vietnam sembari mengacungkan jari-jari tangannya. Beberapa menit kemudian, di hadapan kami yang masih kebingungan, ia mengeluarkan kertas dari toples plastik miliknya.
Kertas tersebut diberikan kepada kami, lengkap dengan pena. Ternyata, kertas itu semacam lembar testimoni dalam Bahasa Inggris untuk diisi setiap turis yang datang.
Lantaran tak semua turis menepi ke tebing itu, kami menduga lembar testimoni hanya diisi oleh mereka yang tak ingin menepi ke pulau yang sudah saya ceritakan sebelumnya.
Kami juga langsung mengerti maksud ibu pendayung mengacungkan jarinya, ternyata adalah nomor sampan miliknya yang wajib di isi di lembar tersebut.
Sungguh, Trang An merupakan destinasi wisata alam dari Vietnam yang akan menyisakan memori tersendiri bagi kami. Terlebih, perjalanan sekira 7 jam dari tanah air tidak terasa melelahkan.
Kami memilih maskapai regional dari Singapore Airlines, yakni SilkAir. Selama perjalanan, mereka membuktikan salah satu komitmen mereka, yakni soal pelayanan terbaik.
Selama perjalanan, istirahat kami yang menaiki kelas ekonomi cukup nyaman. Sebab, ruang gerak pada setiap kursi cukup luas. Pramugari juga menawarkan selimut dan bantal baru.