Selasa, 30 September 2025

Ramadan 2016

Marandang, Tradisi Unik Masyarakat Minang Sambut Ramadan

Sudah menjadi kelaziman saat-saat istimewa seperti menyambut bulan Ramadhan, rendang menjadi menu wajib di meja makan warga Padang.

Wahid Nurdin/Tribun Jambi
Sederet menu masakan pun tampak langsung tersaji di atas meja, tak ketinggalan rendang yang berwarna coklat kehitaman. 

Manajer Pelayanan Kantor Pos Padang Puti Kemala Dewi mengatakan menjelang Ramadhan terjadi peningkatan kiriman rendang dan puncaknya pada pertengahan bulan.

Ia meminta kepada masyarakat yang mengirim rendang agar dikemas dalam bungkus palstik yang telah ditutup rapat kemudian dimasukan dalam kemasan kotak.

"Ini untuk menjaga keamanan kiriman agar tidak rusak," katanya.

Menurutnya kantor Pos Padang menyediakan jasa pengemasan rendang bagi warga yang tidak sempat membungkus dengan sedikit tarif tambahan.

Sementara pemilik usaha Rendang Minang Culinary Dian Anugrah mengatakan menjelang Ramadhan permintaan rendang naik drastis dibanding hari biasa.

"Di luar Ramadhan rata-rata sebulan hanya 60 kilogram terjual, saat Ramadhan bisa mencapai 250 kilogram," ujar dia.

Dian mengatakan permintaan datang menjelang Ramadhan karena tradisi masyarakat yang menjadikan rendang menu wajib saat sahur dan buka puasa.

Biasanya seminggu menjelang Ramadhan permintaan sudah banyak dan ditutup sepekan jelang Lebaran, katanya.

Rahasia Kelezatan

Dian berbagi rahasia kelezatan rendang sebenarnya adalah memasak dengan api kecil namun dalam waktu yang lama sehingga masakan matang dengan sempurna dan bumbu benar-benar meresap.

"Ketika rendang dimasak dengan api kecil terjadi proses karamelisasi, minyak santan akan keluar, bumbu meresap dan daging matang dengan sempurna sehingga diperoleh sensasi perpaduan rasa bumbu dan daging yang lembut dan spicy," kata dia.

Ia mengatakan saat ini banyak rendang yang dimasak dengan cepat, hanya dalam empat jam sudah selesai, rasanya akan berbeda dengan rendang yang dimasak dengan api kecil dan dalam waktu yang lebih panjang.

Rendang yang dimasak dengan api kecil akan menghasilkan rasa yang segar serta lebih awet karena minyak santan benar-benar sempurna ke luar yang merupakan pengawet alami.

Menurutnya rendang yang dimasak dalam waktu 24 jam dengan api kecil jauh akan lebih nikmat dengan syarat harus terus diaduk.

Rendang dan Ramadhan tak dapat dipisahkan bagi warga Padang. Masakan istimewa itu menjadi salah satu menu rutin yang hadir di meja makan menyambut hari baik bulan baik bagi umat Islam.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved