Rabu, 1 Oktober 2025

Wisata Bali

Mencicipi Aneka Sambal Khas Bali di Sukun Restaurant

Sukun Restaurant menghadirkan signature dish yang mengangkat masakan Indonesia, yakni berupa Rijsttafel.

Tribun Bali/Ayu Dessy
Sate lilit. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ayu Dessy Wulansari

TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Berada di Alaya Resort Kuta yang terletak di Jalan Kartika Plaza, Gang Puspa Ayu No 99, Kuta, Badung, Bali, Sukun Restaurant hadir sebagai tujuan untuk menikmati kuliner Nusantara.

Nama restoran terinspirasi dari keberadaan pohon sukun di depan area hotel yang memiliki segudang maanfaat dan dapat diolah menjadi panganan khas Indonesia.

sambal
Aneka hidangan sambal di Sukun Restaurant. (Tribun Bali/Ayu Dessy)

“Kami mencoba buat sesuatu yang baru dari buah sukun. Selain itu, karena lokasinya berada di area Kuta yang masih sedikit menyajikan masakan Indonesia, kenapa tidak coba untuk hadirkan Indonesian cuisine? Tamu luar yang ke Bali, sebagian besar akan mencoba masakan Indonesia,” jelas Executive Chef Sukun Restaurant I Made Ardika kepada Tribun Bali, belum lama ini.

Sukun Restaurant menghadirkan signature dish yang mengangkat masakan Indonesia, yakni berupa Rijsttafel.

Rijsttafel memiliki nilai history cukup tinggi karena termasuk budaya perjamuan makan unik yang berkembang dari zaman kolonial.

“Kami tampilkan kembali Rijsttafel dengan tiga pilihan. Ada seafood, poultry (unggas), dan vegetarian. Rijsttafel yang disajikan di sini tidak ada yang mengandung pork,” ujarnya.

Hidangan Rijsttafel dipatok seharga Rp 199 ribu ++ per orang.

sukun
Sukun Restaurant. (Tribun Bali/Ayu Dessy)

Setiap makanan ditempatkan dalam wadah dari janur dan daun pisang dan diletakkan di nampan berbentuk bulat dari anyaman bambu.

Sate tusuk dan sate lilit disajikan terpisah dengan tempat yang menyerupai pemanggangan.

Misalkan hidangan Rijsttafel yang dibuat dari seafood.

Dalam satu paket ini terdiri dari beragam masakan lokal dengan rasa autentik dan menarik.

Seperti lawar paye, sayur urap, lawar cumi, gedang mekuah, pesan be pasih, kacang dan gerang, ikan jambal asin, dan beraneka jenis sambal khas Bali.

“Bedanya Rijsttafel di sini dengan tempat lainnya adalah kita memunculkan variasi rasa. Ada rasa pahit dari lawar paye, dingin dari sayur urap, rasa hot atau pedas dari sate plecing, ada salty yang terdapat di ikan jambal asin, sour yang dimunculkan dari sambal tuna sambal bongkot, kemudian manis dari dessert,” terangnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved