Wisata Sumut
Melewati Hutan Belantara dan Tepi Jurang demi Masuk ke Goa Siurat di Desa Tanjung, Deli Serdang
Untuk mencapai goa ini, pendatang harus masuk ke hutan belantara, jalan di pinggir jurang dan naik turun tebing yang cukup terjal dan licin.
Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, DELI SERDANG - Pecinta alam seperti tidak ada habisnya berdatangan untuk menelusuri tempat-tempat yang memiliki medan menantang untuk menjangkau keindahan alam yang tersembunyi.
Satu di antara tempat yang menawarkan hal itu adalah Goa Siurat yang berada di Desa Tanjung Timur, Tiga Juhar, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Akses menuju goa di Desa Tanjung Timur, Deli Serdang, Sumatera Utara. (Tribun Medan/Silfa)
Pasalnya untuk mencapai goa ini, pendatang harus masuk ke hutan belantara, jalan di pinggir jurang dan naik turun tebing yang cukup terjal dan licin.
Ada sekitar 45 menit waktu yang dihabiskan dalam hutan, baru dapat menemukan keindahan goa yang ukiran batunya mirip lukisan abstrak, tapi terbentuk secara alami.
Uniknya, pemandangan anak-anak menelusuri hutan bersama orangtuanya untuk berkebun seperti tidak ada apa-apanya bagi anak-anak sekitar kawasan Tiga Juhar.
Padahal, untuk pecinta alam sekalipun, medan menuju goa terbilang sulit karena akses ke sana belum begitu terbuka sehingga dahan ranting masih menutupi jalan, dan jika tanpa pemandu, besar kemungkinan tersesat dalam hutan akan terjadi.
Belum lagi, ada medan yang harus dilewati dengan sisi kiri jurang tinggi dan sisi kanan tanah datar tanpa pegangan pohon atau ranting.

Jika beruntung, anda bisa melihat pemandangan burung walet dan kelelawar yang tidur alias diam di sarangnya yang berada di atap goa. (Tribun Medan/Silfa)
Jika orang dewasa harus berjalan selangkah demi selangkah secara miring menghindari tanah rapuh di paling pinggirnya.
Tapi, medan itu hanya sekitar 5 meter, jadi jantung dibuat dag dig dug atau berdebar kencang hanya sekitar 1 menit pun tidak sampai.
Sesudah melewati hutan belantara dengan medan menantang, anda harus melewati sungai kecil, menyeberang karena goa tepat berada di balik sungai.
Dari kejauhan goa sudah tampak dengan ngangakan besarnya menyambut pecinta alam yang penasaran akan keindahanya.
Jika beruntung, anda bisa melihat pemandangan burung walet dan kelelawar yang tidur alias diam di sarangnya yang berada di atap goa.
Jadi usahakan jangan berisik dan mengeluarkan banyak cahaya jika ingin masuk melihat aktifitas kelelawar dan burung walet di dalam.
Situlang, pemandu, menuturkan belum banyak yang mengetahui keberadaan goa ini.

Sulitnya medan yang harus ditempuh untuk menuju goa. (Tribun Medan/Silfa)
Hanya wisatawan dari kalangan pecinta alam atau rombongan peneliti.
"Kedalamannya mencapai 250 meter, tapi tidak ada tembusannya. Jadi jika masuk dari sini, puas menjelajah di dalam goa, harus kembali keluar lagi dari sini. Tapi semakin dalam, ukuran goa berubah-ubah, awalnya lapang, kemudian menyempit dan menemukan area goa yang besar dan lapang lagi, jadi tidak perlu khawatir akan kehabisan oksigen jika masuk beramai-ramai," katanya.
Menurutnya, warga sekitar tidak ada yang tahu asal muasal dan digunakan untuk apa pada masanya dulu.
Tapi sekarang, dimanfaatkan warga sekitar untuk berlindung saat mencari kayu di sekitar hutan atau mengambil kotoran kelelawar untuk dijadikan pupuk.
Untuk anda yang tertarik menemukan goa yang masih belum ramai dikunjungi ini bisa menemui pemandu di warung simpang menuju Air Terjun Pelangi.
Untuk biaya pemandu pun terbilang terjangkau, hanya Rp 20 hingga Rp 30 ribu perorang, tapi jika ditanya, mereka pemandu hanya bilang seikhlasnya.
Jadi sesuai budget yang anda punya saja.
Pasalnya pemandu tidak mengecewakan akan membimbing dan membantu anda saat melewati medan sulit.
Untuk menuju lokasi anda dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Jalan menuju ke sana cukup bagus, hanya beberapa desa yang jalannya masih berbatu alias belum diaspal. Namun tidak terlalu berbahaya karena hanya berupa batu kecil dengan tanah yang datar.
Ada dua rute yang bisa anda lewati untuk mencapai Desa Tanjung Timur dari Medan, yakni Medan-Deli Tua,
Talun Kenas- Desa Siguci-STM Hilir-Desa Tanjung Timur atau Medan-Tanjung Morawa, Desa Purba, Desa Siguci- STM Hilir dan Desa Tanjung Timur.
Waktu untuk sampai ke sana, ada sekitar 2 - 3 jam dari Kota Medan.